Selasa, 31 Januari 2012

Evi Tetangga Yang Jablay

Setelah 10thn menjalani rmh tangga dan telah dikaruniai 2 ank, tentunya kadang timbul kejenuhan dalam rmh tangga, untunglah karna kehidupan kami yang terbuka, kami dapat mengatasi rasa jenuh itu, termasuk dalam urusan seks tentunya.

awal dari segalanya adalah cerita dari istriku saat akan tidur, yang mengatakan bahwa evi tetangga depan rumah aq ternyata mempunyai suami yang impoten, aq agak terkejut tidak menyangka sama sekali, karna dilihat dari postur suaminya yang tinggi tegap rasanya tdk mungkin, memang yg aku tau mereka telah berumah tangga sekitar 5 tahun tapi blm dikaruniai seorang anakpun,

“bener pah, td evi cerita sendiri sm mama”
kata istriku seolah menjawab keraguanku,
“wah, kasian banget ya mah, jadi dia gak bisa mencapai kepuasan dong mah?” pancingku
“iya” sahut istriku singkat

pikiran aku kembali menerawang ke sosok yg diceritakan istriku, tetangga depan rumahku yang menurutku sangat cantik dan seksi, aku suka melihatnya kala pagi dia sedang berolahraga di depan rumahku yang tentunya di dpn rumahku jg, kebetulan tempat tinggal aku berada di cluster yang cukup elite, sehingga tidak ada pagar disetiap rumah, dan jalanan bisa dijadikan tempat olahraga, aku perkirakan tingginya 170an dan berat mungkin 60an, tinggi dan berisi, kadang saat dia olahraga pagi aku sering mencuri pandang pahanya yang putih dan mulus karena hanya mengenakan celana pendek, pinggulnya yg besar sungguh kontras dengan pinggangnya yang ramping, dan yang sering bikin aku pusing adalah dia selalu mengenakan kaos tanpa lengan, sehingga saat dia mengangkat tangan aku dapat melihat tonjolan buah dadanya yg keliatannya begitu padat bergotang mengikuti gerakan tubuhnya.

Satu hal lagi yang membuat aku betah memandangnya adalah bulu ketiaknya yang lebat, ya lebat sekali, aku sendiri tidak mengerti kenapa dia tidak mencukur bulu ketiaknya, tapi jujur aja aku justru paling bernafsu saat melihat bulu ketiaknya yang hitam, kontras dengan tonjoilan buah dadanya yg sangat putih mulus. tapi ya aku hanya bisa memandang saja karna bagaimanapun juga dia adalah tetanggaku dan suaminya adalah teman aku. namun cerita istriku yang mengatakan suaminya impoten jelas membuat aku menghayal gak karuan, dan entah ide dari mana, aku langsung bicara ke istriku yang keliatannya sudah mulai pulas.
“mah” panggilku pelan
“hem” istriku hanya menggunam saja
“gimana kalau kita kerjain evi”
“hah?” istriku terkejut dan membuka matanya
“maksud papa?”
Aku agak ragu juga menyampaikannya, tapi karna udah terlanjur juga akhirnya aku ungkapkan juga ke istriku,
“ya, kita kerjain evi, sampai dia gak tahan menahan nafsunya”
“buat apa? dan gimana caranya?” uber istriku
lalu aku uraikan cara2 memancing birahi evi, bisa dengan seolah2 gak sengaja melihat, nbaik melihat senjata aku atau saat kamu ml, istriku agak terkejut juga
apalagi setelah aku uraikan tujuan akhirnya aku menikmati tubuh evi, dia marah dan tersinggung
“papa sudah gila ya, mentang2 mama sudah gak menarik lagi!” ambek istriku
tapi untunglah setelah aku beri penjelasan bahwa aku hanya sekedar fun aja dan aku hanya mengungkapkan saja tanpa bermaksud memaksa mengiyakan rencanaku, istriku mulai melunak dan akhirnya kata2 yang aku tunggu dari mulutnya terucap.
“oke deh pah, kayanya sih seru juga, tapi inget jangan sampai kecantol, dan jangan ngurangin jatah mama” ancam istriku.
aku seneng banget dengernya, aku langsung cium kening istriku. “so pasti dong mah, lagian selama ini kan mama sendiri yang gak mau tiap hari” sahutku.
“kan lumayan buat ngisi hari kosong saat mama gak mau main” kataku bercanda
istriku hanya terdiam cemberut manja.. mungkin juga membenarkan libidoku yang terlalu tinggi dan libidonya yang cenderung rendah.

keesokan paginya, kebetulan hari Sabtu , hari libur kerja, setelah kompromi dgn istriku, kami menjalankan rencana satu, pukul 5.30 pagi istriku keluar berolahraga dan tentunya bertemu dengan evi, aku mengintip mereka dari jendela atas rumah aku dengan deg2an, setelah aku melihat mereka ngobrol serius, aku mulai menjalankan aksiku, aku yakin istriku sedang membicarakan bahwa aku bernafsu tinggi dan kadang tidak sanggup melayani, dan sesuai skenario aku harus berjalan di jendela sehingga mereka melihat aku dalam keadaan telanjang dengan senjata tegang, dan tidak sulit buatku karena sedari tadi melihat evi berolahraga saja senjataku sudah menegang kaku, aku buka celana pendekku hingga telanjang, senjataku berdiri menunjuk langit2, lalu aku berjalan melewati jendela sambil menyampirkan handuk di pundakku seolah2 mau mandi, aku yakin mereka melihat dengan jelas karena suasana pagi yang blm begitu terang kontras dengan keadaan kamarku yang terang benderang. tapi untuk memastikannya aku balik kembali berpura2 ada yang tertinggal dan lewat sekali lagi,
sesampai dikamar mandiku, aku segera menyiram kepalaku yang panas akibat birahiku yang naik, hemm segarnya, ternyata siraman air dingin dapat menetralkan otakku yg panas.

Setelah mandi aku duduk diteras berteman secangkir kopi dan koran, aku melihat mereka berdua masih mengobrol. Aku mengangguk ke evi yg kebetulan melihat aku sbg pertanda menyapa, aku melihat roma merah diwajahnya, entah apa yg dibicarakan istriku saat itu.
Masih dengan peluh bercucuran istriku yg masih keliatan seksi jg memberikan jari jempolnya ke aku yang sedang asik baca koran, pasti pertanda bagus pikirku, aku segera menyusul istriku dan menanyakannya
“gimana mah?” kejarku
istriku cuma mesem aja,
” kok jadi papa yg nafsu sih” candanya
aku setengah malu juga, akhirnya istriku cerita juga, katanya wajah evi keliatan horny saat dengar bahwa nafsu aku berlebihan, apalagi pas melihat aku lewat dengan senjata tegang di jendela, roman mukanya berubah.
“sepertinya evi sangat bernafsu pah” kata istriku.
“malah dia bilang mama beruntung punya suami kaya papa, tidak seperti dia yang cuma dipuaskan oleh jari2 suaminya aja”
“oh” aku cuma mengangguk setelah tahu begitu,
“trus, selanjutnya gimana mah? ” pancing aku
“yah terserah papa aja, kan papa yg punya rencana”
aku terdiam dengan seribu khayalan indah,
“ok deh, kita mikir dulu ya mah”

aku kembali melanjutkan membaca koran yg sempat tertunda, baru saja duduk aku melihat suami evi berangkat kerja dengan mobilnya dan sempat menyapaku
“pak, lagi santai nih, yuk berangkat pak” sapanya akrab
aku menjawab sapaannya dengan tersenyum dan lambaian tangan.
“pucuk dicinta ulam tiba” pikirku, ini adalah kesempatan besar, evi di rumah sendiri, tapi gimana caranya? aku memutar otak, konsentrasiku tidak pada koran tapi mencari cara untuk memancing gairah evi dan menyetubuhinya, tapi gimana? gimana? gimana?

sedang asiknya mikir, tau2 orang yang aku khayalin ada di dpn mataku,
“wah, lagi nyantai nih pak, mbak yeni ada pak?” sapanya sambil menyebut nama istriku
“eh mbak evi, ada di dalam mbak, masuk aja” jawabku setengah gugup
evi melangkah memasuki rumahku, aku cuma memperhatikan pantatnya yang bahenol bergoyang seolah memanggilku untuk meremasnya.

aku kembali hanyut dengan pikiranku, tapi keberadaan evi di rumahku jelas membuat aku segera beranjak dari teras dan masuk ke rumah juga, aku ingin melihat mereka, ternyata mereka sedang asik ngobrol di ruang tamu, obrolan mereka mendadak terhenti setelah aku masuk,
“hayo, pagi2 sudah ngegosip! pasti lagi ngobrolin yg seru2 nih” candaku
mereka berdua hanya tersenyum.
aku segera masuk ke kamar dan merebahkan tubuhku, aku menatap langit2 kamar, dan akhirnya mataku tertuju pada jendela kamar yang hordengnya terbuka, tentunya mereka bisa melihat aku pikirku, karena di kamar posisinya lebih terang dari diruang tamu, tentunya mereka bisa melihat aku, meskipun aku tidak bisa melihat mereka mengobrol?
reflek aku bangkit dari tempat tidur dan menggeser sofa kesudut yg aku perkirakan mereka dapat melihat, lalu aku lepas celana pendekku dan mulai mengocok senjataku, ehmm sungguh nikmat, aku bayangkan evi sedang melihatku ngocok dan sedang horny, senjataku langsung kaku.
tapi tiba2 saja pintu kamarku terbuka, istriku masuk dan langsung menutup kembali pintu kamar.
“pa, apa2an sih pagi2 udah ngocok, dari ruang tamu kan kelihatan” semprot istriku
“hah?, masa iya? tanyaku pura2 bego.
“evi sampai malu dan pulang tuh” cerocosnya lagi, aku hanya terdiam,
mendengar evi pulang mendadak gairahku jadi drop, aku kenakan kembali celanaku.

sampai siang aku sama sekali belum menemukan cara untuk memancingnya, sampai istriku pergi mau arisan aku cuma rebahan di kamar memikirkan cara untuk menikmati tubuh evi,
” pasti lagi mikirin evi nih, bengong terus, awas ya bertindak sendiri tanpa mama” ancam istriku “mama mau arisan dulu sebentar”
aku cuma mengangguk aja,
5 menit setelah istriku pergi, aku terbangun karna di dpn rumah terdengar suara gaduh, aku keluar dan melihat anakku yg laki bersama teman2nya ada di teras rumah evi dengan wajah ketakutan, aku segera menghampirinya, dan ternyata bola yang dimainkan anakku dan teman2nya mengenai lampu taman rumah evi hingga pecah, aku segera minta maaf ke evi dan berjanji akan menggantinya,
anakku dan teman2nya kusuruh bermain di lapangan yg agak jauh dari rumah,
“mbak evi, aku pamit dulu ya, mau beli lampu buat gantiin” pamitku
“eh gak usah pak, biar aja, namanya juga anak2, lagian aku ada lampu bekasnya yg dari developer di gudang, kalau gak keberatan nanti tolong dipasang yang bekasnya aja”
aku lihat memang lampu yang pecah sudah bukan standar dr developer, tapi otakku jd panas melihat cara bicaranya dengan senyumnya dan membuat aku horny sendiri.
“kalau gitu mbak tolong ambil lampunya, nanti aku pasang” kataku
“wah aku gak sampe pak, tolong diambilin didalam” senyumnya.
kesempatan datang tanpa direncanakan, aku mengangguk mengikuti langkahnya, lalu evi menunjukan gudang diatas kamar mandinya, ternyata dia memanfaatkan ruang kosong diatas kamar mandinya untuk gudang.
“wah tinggi mbak, aku gak sampe, mbak ada tangga?” tanyaku
“gak ada pak, kalau pake bangku sampe gak” tanyanya
“coba aja” kataku
evi berjalan ke dapur mengambil bangku, lambaian pinggulnya yang bulat seolah memanggilku untuk segera menikmatinya, meskipun tertutup rapat, namun aku bisa membayangkan kenikmatan di dalam dasternya.
lamunanku terputus setelah evi menaruh bangku tepat didepanku, aku segera naik, tapi ternyata tanganku masih tak sampai meraih handle pintu gudang,
“gak sampe mba” kataku
aku lihat evi agak kebingungan,
“dulu naruhnya gimana mbak? ” tanyaku
“dulu kan ada tukang yang naruh, mereka punya tangga”
“kalau gitu aku pinjem tangga dulu ya mba sama tetangga”
aku segera keluar mencari pinjaman tangga, tapi aku sudah merencanakan hal gila, setelah dapat pinjaman tangga aluminium, aku ke rumah dulu, aku lepaskan celana dalamku, hingga aku hanya mengenakan celana pendek berbahan kaos, aku kembali ke rumah evi dgn membawa tangga, akhirnya aku berhasil mengambil lampunya. dan langsung memasangnya, tapi ternyata dudukan lampunya berbeda, lampu yang lama lebih besar, aku kembali ke dalam rumah dan mencari dudukan lampu yg lamanya, tp sudah aku acak2 semua tetapi tidak ketemu jg, aku turun dan memanggil evi, namun aku sama sekali tak melihatnya atau sahutannya saat kupanggil, “pasti ada dikamar: pikirku “wah bisa gagal rencanaku memancingnya jika evi dikamar terus”
aku segera menuju kamarnya, namun sebelum mengetuknya niat isengku timbul, aku coba mengintip dari lubang kunci dan ternyata….
aku dapat pemandangan bagus, aku lihat evi sedang telanjang bulat di atas tempat tidurnya, jari2nya meremas buah dadanya sendiri, sedangkan tangan yang satunya menggesek2 klitorisnya, aku gemetar menahan nafsu, senjataku langsung membesar dan mengeras, andai saja tangan aku yang meremas buah dadanya… sedang asik2nya mengkhayal tiba2 evi berabjak dari tempat tidurnya dan mengenakan pakaian kembali, mungkin dia inget ada tamu, aku segera lari dan pura2 mencari kegudang, senjataku yang masih tegang aku biarkan menonjol jelas di celana pendekku yang tanpa cd.
“loh, nyari apalgi pak?” aku lihat muka evi memerah, ia pasti melihat tonjolan besar di celanaku
“ini mbak, dudukannya lain dengan lampu yang pecah” aku turun dari tangga dan menunjukan kepadanya, aku pura2 tidak tahu keadaan celanaku, evi tampak sedikit resah saat bicara.
“jadi gimana ya pak? mesti beli baru dong” suara evi terdengar serak, mungkin ia menahan nafsu melihat senjataku dibalik celana pendekku, apalagi dia tadi sedang masturbasi.
aku pura2 berfikir, padahal dalam hati aku bersorak karena sudah 60% evi aku kuasai, tapi bener sih aku lagi mikir, tapi mikir gimana cara supaya masuk dalam kamarnya dan menikmati tubuhnya yang begitu sempurna??
“kayanya dulu ada pak. coba aku yang cari” suara evi mengagetkan lamunanku, lalu ia menaiki tangga, dan sepertinya evi sengaja memancingku, aku dibawah jelas melihat paha gempalnya yang putih mulus tak bercela, dan ternyata evi sama sekali tidak mengenakan celana dalam, tapi sepertinya evi cuek aja, semakin lama diatas aku semakin tak tahan, senjataku sudah basah oleh pelumas pertanda siap melaksanakan tugasnya,
setelah beberapa menit mencari dan tidak ada juga, evi turun dari tangga, tapi naas buat dia ( Atau malah sengaja : ia tergelincir dari anak tangga pertama, tidak tinggi tapi lumayan membuatbya hilang keseimbangan, aku reflek menangkap tubuhnya dan memeluknya dari belakang, hemmm sungguh nikmat sekali, meskipun masih terhalang celana dalam ku dan dasternya tapi senjataku dapat merasakan kenyalnya pantat evi, dan aku yakin evi pun merasakan denyutan hangat dipantatnya, “makasih pak” evi tersipu malu dan akupun berkata maaf berbarengan dgn ucapan makasihnya
“gak papa kok, tapi kok tadi seperti ada yg ngeganjel dipantatku ya”?” sepertinya evi mulai berani, akupun membalasnya dgn gurauan,
“oh itu pertanda senjata siap melaksanakan tugas”
“tugas apa nih?” evi semakin terpancing
aku pun sudah lupa janji dgn istriku yang ga boleh bertindak tanpa sepengetahuannya, aku sudah dikuasai nafsu
“tugas ini mbak!” kataku langsung merangkulnya dalam pelukanku
aku langsung melumat bibirnya dengan nafsu ternyata evipun dengan buas melumat bibirku juga, mungkin iapun menunggu keberanianku, ciuman kami panas membara, lidah kami saling melilit seperti ular, tangan evi langsung meremas senjataku, mungkin baru ini dia melihat senjata yang tegang sehingga evi begitu liar meremasnya, aku balas meremas buah dadanya yang negitu kenyal, meskipun dari luar ali bisa pastiin bahwa evi tidak mengenakn bra, putingnya langsung mencuat, aku pilin pelan putingnya, tanganku yang satu meremas bongkahan pantatnya yang mulus, cumbuan kami semakin panas bergelora
tapi tiba2
“sebentar mas!” evi berlari ke depan ternyata ia mengunci pintu depan, aku cuma melongo dipanggil dengan mas yang menunjukan keakraban
“sini mas!” ia memanggilku masuk kekamarnya
aku segera berlari kecil menuju kamarnya, evi langsung melepas dasternya, dia bugil tanpa sehelai benangpun di depan mataku. sungguh keindahan yang benar2 luar biasa, aku terpana sejenak melihat putih mulusnya badan evi. bulu kemaluannya yang lebat menghitam kontras dengan kulitnya yg bersih. lekuk pinggangnya sungguh indah.
tapi hanya sekejab saja aku terpana, aku langsung melepas kaos dan celana pendekku, senjataku yang dari tadi mengeras menunjuk keatas, tapi ternyata aku kalah buas dengan evi. dia langsung berjongkok di depanku yang masih berdiri dan melumat senjataku dengan rakusnya,
lidahnya yang lembut terasa hangat menggelitik penisku, mataku terpejam menikmati cumbuannya, sungguh benar2 liar, mungkin karna evi selama ini tidak pernah melihat senjata yang kaku dan keras, kadang ia mengocoknya dengan cepat, aliran kenikmatan menjalari seluruh tubuhku, aku segera menariknya keatas, lalu mencium bibirnya, nafasnya yang terasa wangi memompa semangatku untuk terus melumat bibirnya, aku dorong tubuhnya yang aduhai ke ranjangnya, aku mulai mengeluarkan jurusku, lidahku kini mejalari lehernya yang jenjang dan putih, tanganku aktif meremas2 buah dadanya lembut, putingnya yang masih kecil dan agak memerah aku pillin2, kini dari mataku hanya berjarak sekian cm ke bulu ketiaknya yang begitu lebat, aku hirup aromanya yang khas, sungguh wangi. lidahku mulai menjalar ke ketiak dan melingkari buah dadanya yang benar2 kenyal,
dan saat lidahku yang hangat melumat putingnya evi semakin mendesah tak karuan, rambutku habis dijambaknya, kepalaku terus ditekan ke buah dadanya. aku semakin semangat, tidak ada sejengkal tubuh evi yang luput dari sapuan lidahku, bahkan pinggul pantat dan pahanya juga, apalagi saat lidahku sampai di kemaluannya yang berbulu lebat, setelah bersusah payah meminggirkan bulunya yang lebat, lidahku sampai juga ke klitorisnya, kemaluannya sudah basah, aku lumat klitnya dengan lembut, evi semakin hanyut, tangannya meremas sprey pertanda menahan nikmat yang aku berikan, lidahku kini masuk ke dalam lubang kemaluannya, aku semakin asik dengan aroma kewanitaan evi yang begitu wangi dan menambah birahiku,
tapi sedang asik2nya aku mencumbu vaginanya, evi tiba2 bangun dan langsung mendorongku terlentang, lalu dengan sekali sentakan pantatnya yang bulat dan mulus langsung berada diatas perutku, tangannya langsung menuntun senjataku, lalu perlahan pantatnya turun, kepala kemaluanku mulai menyeruak masuk kedalam kemaluannya yang basah, namun meskipun basah aku merasakan jepitan kemaluannya sangat ketat. mungkin karna selama ini hanya jari saja yang masuk kedalam vaginanya,
centi demi centi senjataku memasuki vaginanya berbarengan dengan pantat evi yang turun, sampai akhirnya aku merasakan seluruh batang senjataku tertanam dalam vaginanya, sungguh pengalaman indah, aku merasakan nikmat yang luar biasa dengan ketatnya vaginanya meremas otot2 senjataku, evi terdiam sejenak menikmati penuhnya senjataku dalam kemaluannya, tapi tak lama, pantatnya yang bahenl dan mulus nulaik bergoyang, kadang ke depan ke belakang, kadang keatas ke bawah, peluh sudah bercucuran di tubuh kami, tanganku tidak tinggal diam memberikan rangsangan pada dua buah dadanya yang besar, dan goyangan pinggul evi semakin lama semakin cepat dan tak beraturan, senjataku seperti diurut dengan lembut, aku mencoba menahan ejakulasiku sekuat mungkin, dan tak lama berselang, aku merasakan denyutan2 vagina evi di batang senjataku semakin menguat dan akhirnya evi berteriak keras melepas orgasmenya, giginya menancap keras dibahuku…
evi orgasme, aku merasakan hangat di batang senjataku, akhirnya tubuhnya yang sintal terlungkup diatas tubuhku, senjataku masih terbenam didalam kemaluannya,
aku biarkan dia sejenak menikmati sisa2 orgasmenya
setelah beberapa menit aku berbisik ditelinganya, “mba, langsung lanjut ya? aku tanggung nih”
evi tersenyum dan bangkit dari atas tubuhku, ia duduk dipinggir ranjang, “makasih ya mas, baru kali ini aku mengalami orgasme yang luar biasa” ia kembali melumat bibirku.aku yang masih terlentang menerima cumbuan evi yang semakin liar, benar2 liar, seluruh tubuhku dijilatin dengan rakusnya, bahkan lidahnya yang nakal menyedot dan menjilat putingku, sungguh nikmat, aliran daraku seperti mengalir dengan cepat, akhirnya aku ambil kendali, dengan gaya konvensional aku kemabli memasukkan senjataku dalam kemaluannya, sudah agak mudah tapi tetap masih ketat menjepit senjataku, pantatku bergerak turun naik, sambil lidahku mengisap buah dadanya bergantian, aku liat wajah evi yang cantik memerah pertanda birahinya kembali naik, aku atur tempo permainan, aku ingin sebisa mungkin memberikan kepuasan lebih kepadanya, entah sudah berapa gaya yang aku lakukan, dan entah sudah berapa kali evi orgasme, aku tdk menghitungnya, aku hanya inget terakhir aku oake gaya doggy yang benar2 luar biasa, pantatnya yang besar memberikan sensasi tersendiri saat aku menggerakkan senjataku keluar masuk.
dan memang aku benar2 tak sanggup lagi menahan spermaku saat doggy, aku pacu sekencang mungkin, pantat evi yang kenyal bergoyang seirama dengan hentakanku,
tapi aku masih ingat satu kesadaran “mbak diluar atau didalam?” tanyaku parau terbawa nafsu sambil terus memompa senjataku
evipun menjawab dengan serak akibat nafsunya ” Didalam aja mas, aku lagi gak subur”
dan tak perlu waktu lama, selang beberapa detik setelah evi menjawab aku hentakan keras senjataku dalam vaginanya, seluruh tubuhku meregang kaku, aliran kenikmatan menuju penisku dan memeuntahkan laharnya dalam vagina evi, ada sekitar sepuluh kedutan nikmat aku tumpahkan kedalam vaginanya, sementara evi aku lihat menggigit sprey dihadapannya, mungkin iapun mengalami orgasme yg kesekian kalinya. 

Thanks

Senin, 30 Januari 2012

Ita Dan Anggi

Perkenalkan dulu namaku Indra .Sekarang aku sudah kelas 1 SMUdi kotaku yaitu Klaten.Aku orangnya imut,manis(kata temenku aku mirip bintang film India)dan aku juga seorang model di kota yogyakarta sehingga cewek cewek banyak yang ingin menjadi pacarku.Aku juga gaul jadi banyak teman yang sering datang kerumahku.


Aku mempunyai tetengga belakang rumahku yang bernama Ita dan Anggi.Ita orangnya manis,tinggi,dan bongsor mirip anak yang berumur 16 tahun.Dia masih kelas 6 SD sedangkan Anggi adik Ita yang sedang kelas 4 SD.Dia juga bongsor sama dengan Ita tetepi bedanya dia agak pendek dan juga Anggi lebih putih,cantik serta lincah juga.Ita anaknya montok dan yang membikin aku tidak tahan adalah pentilnya yang besar itu berukuran 32B.Dia suka memakai celana pendek dan atasannya hanya memekai kaos tipis dalamnya memakai kaos dalam yang longgar tanpa Bh atau Bh saja
sehingga pentilnya yang berwarna coklat muda kelihatan sedikit membayang bila memakai kaos dalam saja.Kalau Anggi orangnya suka memakai rok mini yang minim banget atau sebatas pertengahan paha sehingga paha mulus Anggi kelihatan dan atasannya memakai kaos tipis tanpa memakai pakaian dalam sama sekali sehingga pentilnya yang berukuran 32A kelihatan tercetak jelas.Dia juga senang menggodaku dengan memakai celana ketat sepangkal paha milik Ita tanpa celana dalam dan atasannya memakai tengtop tanpa miniset(dia suka memakai miniset) bila aku bermain kerumahnya kalau tidak ada orang tuanya sehingga semua tubuhnya terbayang jelas dibalik pakaiannya yang serba tipis membuat aku tak tahan.Dan bila dia sudah begitu aku langsung mendekatinya dan memeluk serta meraba raba pentil dan tempiknya yang membukit dibalik celana ketatnya.

Kalau Ita suka menggoda aku bila bermain kerumahnya dengan memakai rok Anggi yang mini didalamnya tanpa celana dalam dan atasanya hanya memakai kaos dalem putih/coklat tipis banget hingga pentilnya seperti dia pamerkan kepadaku.

Aku menyetubuhinya pertama kali saat aku,Ita,dan Anggi berenag dikolam renang rumah Ita.Ceritanya begini:

Saat itu hari Minggu(12 Februari 2003)aku main kerumah Ita dan Anggi yang kelihatannya lagi sepi.Saat aku tanya ke Anggi papa dan mamanya lagi kemana dia mengatakan kalau papa dan mamanya lagi keSemarang dan pulangnya lusa dan dirumah hanya ada mereka berdua dan pembantu perempuan yang berumur 22tahun bernama mbak Asih.Lalu aku mengajaknya berenang dirumahnya yang ada kolam renangnya dibelakang rumahnya.Anggi langsung senang dan mengajak Ita kakaknya.Ita langsung keluar dan saat itu dia hanya memakai kimono tidur dan kelihatanya dia tidak memakai apa apa didalamnya dia mengiyakan ajakan adiknya.Aku langsung masuk kerumahnya yang sedang sepi itu dan mencuri curi pandang kearah tempik dan paha Ita yang kelihatan saat Ita duduk didepan ruang keluarga.Saat itu aku memakai celana ¾ yang dari bahan parasut atasanya kaos junkies.Aku meminjam celana Ita agar bajuku tidak basah.

“Ita aku pinjam dong celana kamu biar bajuku tidak basah”kataku

“Sebentar yah aku ambilin”katanya dan dia meminjamiku celana yang ketat tapi bisa mengembang berwarna kuning

“Bentar yah aku ganti baju dulu”katanya dan masuk kekamar Anggi.Aku langsung mengganti bajuku dengan celana Ita didepan Tv karena Anggi dan Ita sedang berganti baju dikamar Ita.Saat itu aku sedang telanjang tanpa memakai apapun dan Anggi keluar tanpa aku sadari karena posisiku didepanya membelakanginya.Ita dari tadi memperhatikanku dari belakang.Tau tau dia sudah memegang kontolku yang sedikit ngaceng karena melihat paha dan tempik Ita.

“Eh kok menganggu angguk ini apa sih,ada rambutnya lagi?”tanyanya sambil memegang kontolku

“Eh Anggi kamu sudah ganti baju”tanyaku gugup tapi tanpa menepis tangan Anggi yang memegangi kontolku karena Anggi meremas remasnya sehingga kontolku geli geli nikmat rasanya.

“Ya sudah dong”katanya sambil tetap meremas kontolku.Dia memakai baju renang yang sangat sexy banget bawahnya celana dalam nilon tipis berwarna pink terusanya seperti tengtop tipis banget dari kaos berwarna kuning sehingga semua bentuk tubuh Anggi kelihatan sekali menambah ketegangan kontolku apalagi ditambah remasan Anggi.

“Lepasin dong kan sakit tititku”kataku pura pura tapi didalam hati aku berkata nanti aja kalau kita udah berenang.Dia melepaskan kontolku aku langsung memakai celana Ita.Kontolku membayang jelas dibalik celana nilon tipis Ita mirip ulat yang melintang keatas.Lalu aku ikutan duduk dan memeluk Anggi yang sedang duduk dikursi ruang keluarga itu.Aku memeluknya dari belakang karena Anggi duduknya membelakangiku.Tanganku langsung hinggap dipentil Anggi dan meremasnya pelan pelan.

“Ah geli,eh…tapi kok enak yah”katanya sambil memegang tanganku tanpa menariknya.

“Enakkan,tadi tititku juga keenakan kayak gini”kataku sambil berusaha memasukan tanganku kedalam pakaian renang Anggi dan menarik tali pakaian renangnya yang berbentuk tengtop itu hingga terlepas sedikit tapi sudah memperlihatkan pentil Anggi yang sebesar tutup teko itu.

“Nggi balik sini dong”kataku sambil menariknya agar menghadap ke aku.Dia langsung berbalik dan saat itu juga pentil indah milik gadis kecil terlihat jelas dihadapanku.Pentil cewek kecil dengan puting merah muda menggemaskan

“Eh diliatin terus”katanya sambil menarik kembali tali bajunya keatas dan aku hanya senyum saja.Saat itu Ita keluar.Pakaian Ita tak kalah sexynya dengan adiknya.Dia memakai tengtop dengan terusan rok sebatas lutut dari bahan nilon berwarna hitam dan kelihatanya dia tak memakai apa apa didalamnya karena pentilnya jelas tercetak dibalik tengtopnya yang tipis.

“Wah kamu cantik banget lho Ta”kataku.Pandangan Ita kebawah bagian kontolku.

“Ih lucu apaan tuh yang panjang”katanya menunjuk kontolku

Dasar anak anak kataku dalam hati.”Ini namanya titit”kataku sambil ngeluarin kontolku yang sejak tadi ngaceng.

“Ta aku nggak pakai ini aja deh,kesempitan”kataku sambil melepas celana Ita memperlihatkan kontolku yang berjembut lebat lalu mengembalikanya.Aku sengaja melepasnya karena aku ingin Anggi dan Ita melihat kontolku dan supaya kontolku bebas bergerak.

“Ya udah sini aku kembaliin”katanya sambil meraba kontolku.Seeerrrr tangan halusnya menyentuh kontolku yang mengangguk angguk ngaceng.

Lalu kami keluar dan kekolam renang dibelakang rumah dan tak lupa menutup pintu depan rumah Ita agar tak ada tamu yang datang.Aku berenang dengan mereka dengan telanjang bulat tanpa malu malu karena mereka belum mengerti apa apa.Saat aku tidak berenang dan tiduran di pinggir kolam sambil mengelus elus kontolku yang aku biarkan tegang Ita mendekatiku lalu disusul Anggi dibelakangnya.

“Eh lucu kayak burung”kata Ita sambil memegang dan meremas kuat kontolku karena gemes.Aku yang diremes jadi sedikit kesakitan

“Ukhh sakit Ta jangan diremes tapi diginiin”kataku sambil menaik turunkan kontolku.Lalu Ita memegangnya dan menaik turunkan kontolku.

“Begini”katanya

“Shhhh….ahhhh Taa mmhhh”kataku sambil memegangi pundaknya.

“Kenapa sakit ya tititnya”tanyanya menghentikan kocokanya

“Nggak kok terusshhh enak kok”kataku lalu tanganku memegang pentil Ita yang basah tercetak dipakaiannya.

“Jangan pegang basah nih”katanya sambil terus mengocokku.Aku tak peduli dan terus meremas pentilnya malah menurunkan tali tengtop yang ada di bahunya hingga pentilnya yang putih mulus dengan puting coklat muda kelihatan menggiurkan.

“Shhhh terusss”kata Ita mulai merasa keenakan pentilnya aku remas remas.

“Kak ikutan dong Anggi dari belakang lalu duduk menghadapku.

“Stop,berhenti dulu aku ajarin yang enak mau nggak?”tanyaku

“Apaan sih”kata Ita

“Iya,apaan”sahut Anggi

Wah kebetulan nih pikirku.

“Kita main ibu dan bapak”kataku

“Gimana?”tanya keduanya hampir bersamaan

“Gini,biar aku buka pakaian renang kalian lalu kita main”kataku sambil berusaha melepas pakaian Ita

“Iya deh”jawab Ita.Lalu aku melepas tengtop Ita hingga Ita telanjang dan pakaian atas Anggi lalu cawet nilon Anggi dan membuang semua itu sembarangan.

“Nah sekarang Anggi dulu”kataku mendekati Anggi dan menidurkan Anggi dikursi pantai panjang yang didekat kolam renang.

“Kamu tiduran ya terus nikmati aja”kataku sambil membelai belai pentil Anggi yang putih mulus dan putingnya yang berwarna merah muda itu.Lalu aku mencium bibir Anggi dan melumat bibirnya.Mulanya dia hanya diam tapi lama lama dia membalasnya dan lidahku masuk kedalam mulutnya.Emhhhh…manisnya ludah milik Anggi.Kami berciuman lama sambil tanganku meremasi pentil serta memelintir putingnya.Ita hanya memperhatikan kami.

“Eh seperti yang difilm yang ditonton papa sama mama”katanya.Aku terus saja melanjutkan permainanku dengan Anggi hingga ciumanku turun kedaerah pentil.Disana mulut dan lidahku mengulum dan menciumi pentil Anggi yang kiri dan tanganku yang kiri meremas pentilnya yang kanan.

“Shhh akhhh…kak Ita enak kak,Anggi sukaaa”katanya diiringi rintihan keenakan.Lalu ciumanku turun keperut dan kebawah terus hingga sampai didaerah tempiknya yang belum ada bulunya sama sekali.Tempiknya putih banget dengan bukit melintang indah kebawah serta ada sesuatu seperti mengintip sebesar kacang.Aku hirup aroma tempiknya dalam dalam…mhhh haruuuum banget melebihi semua madu.Lalu aku menciumnya dan memainkan bibirku di tempiknya yang basah terus lama lama lidahku sudah menyusuri tempiknya.

“Kakhhh Ita gawukku diapain kok enak sihhh”teriaknya

Ita hanya menonton karena juga tidak mengerti.Lalu aku memasukkan lidahku kedalam tempik Anggi hingga masuk dan menjilati tempiknya yang sudah basah cairan kenikmatannya sampai kedaerah itilnya.

“sluuup sruupp sllluuuupp amhhh”suara lidahku memainkan tempik Anggi

“Shhhh miaahhhhh kak Itaaa Nikmat sekali kak,Anggi nggak tahan”katanya sambil tangannya meremas rambutku hingga acak acakan.Kedua tanganku bermain di pentilnya yang terbebas.Hingga tiba tiba Anggi berteriak.

“Kak,Anggi mau pipis kak…akhhhhh…serrr…sserrrr…sseerrr..seeerrrr”4 kali tempiknya mengeluarkan cairan pejuh.Aku langsung menghabiskan cairan itu hingga habis karena rasanya sangat enak,gurih,manis.Dia kelihatan lemes banget dengan nafas memburu.

“Kok enak banget,Anggi keenakan sekali”katanya

“Sekarang aku ajarin ngulumin tititku ya”kataku

“Sekarang kamu gantian diatas terus masukin tititku kemulutmu dan emutin Nggi”kataku sambil membaringkan tubuhku dikursi.Lalu Anggi memegang kontolku dan meremasnya lalu menjilat helmku yang berwarna merah tegang sekali.

“Ayo Nggi emut seperti kamu ngemut es”kataku sambil mendorong kepala Anggi kebawah kontolku.Lalu Anggi mengulum kontolku tapi hanya 1/4nya saja karena kontolku besar(panjang 17 cm dan berdiameter 5 cm).Dia mengulumnya dengan kasar maklum baru pertama sampai kena giginya.Rasanya sakit sakit,geli,nikmat,enak bercampur jadi satu.Kontolku kena gigi tapi justru itu yang menambah nikmat bagiku.

“Sluurrrppp…slurrpp….nyot..nyoot”bunyi kulumannya pada kontolku.

“Shhh…yahhhh terus Anggi,kamu pintar banget”kataku

“Ita kamu sini dong deket aku biar kamu enak juga”kataku agar Ita mendekat.Setelah Ita mendekat tanganku langsung menyambar pentilnya dan meremas remasnya

“Ehhh…shhhhh tetekku sakit tau”katanya tapi tak berusaha menyingkirkan tanganku.Jadinya kontolku dikulumin cewek kecil dan tanganku meremasi pentil cewek cantik juga,sungguh pas dan nikmat sekali.Hingga aku akan segera akan keluar.

“Ssshhhhh mhhhh…croottt…crrooottt…crrooott”3 kali panjang panjang aku menembakkan air pejuhku kemulut Anggi

“kamu pipis kok nggak bilang sih”kata Anggi sambil mengelap pejuh yang meleleh keluar sampai dipipinya

“Tapi kok enak yah rasanya”katanya lagi

“Nggi kamu tiduran lagi dong biar aku ajaring yang lain”kataku.Lalu aku bangun digantikan Anggi yang ganti tiduran dikursi.

“Apa lagi sih”tanya Ita

“Enak deh liat aja”kataku brsiap siap naik kekursi lagi lalu aku menyuruh Ita kockin kontolku yang mengecil.

“Ta kocokin dong biar ngaceng lagi nih”kataku sambil memegangi kontolku.Lalu Ita memgang dan mengocoknya hingga ngaceng kembali.Setelah ngaceng aku siap siap akan memasukkan kontolku kedalam tempiknya Anggi.Aku menggenggam kontolku dan mengarahkan kelobang tempik Anggi.

“Nggi tahan dikit yah aku mau masukin kontolku”kataku sambil memegangi kontolku

“Masukin aja aku pingin rasain kaya papa sama mama main ginian”katanya sambil jarinya menyentuh helmku

“Ita kamu bantuin aku dong,tarik gawuknya Anggi biar agak lebar Ta”kataku lalu Ita menarik tempik Anggi kekiri dan kekanan dan aku lalu mendorong kontolku.

Susah banget masuknya dan baru 3 kali sodokan helmku mulai masuk…bleeeshhh…

“Kaaakhhh Ita sakit kak”teriak Anggi

“Tahan sedikit Nggi”kataku lalu mendorong kontolku hingga ½ masuk kontolku sudah menabrak selaput dara Anggi.Aku berhenti sebentar lalu menaik turunkan kontolku hingga Anggi kembali mendesah desah tanda dia merasa keenakan lagi.Lalu tiba tiba…bleessss…prett kontolku merobek selaput daranya dan masuk semua hingga amblas ketempik Anggi yang sempit.Kontolku seperti diremes remes dengan karet hingga sakit sakit tapi enak.

“Aaaaakkkhhhhh kak Ita,gawukku perih”teriak Anggi dan aku terus diatas Anggi.Saat Anggi sudah sedikit tenang aku kembali menggerakkan pantatku naik turun.Pertama Anggi meringis ringis.

“Shhhh sakiiit…udah dong gawukku sakit”rintihnya tapi aku tak peduli karena aku sudah gatel banget.Tapi lama lama rintihanya berubah jadi erangan dan desahan kenikmatan.

“Shhh…ahhhhh aakkhhhh….yaahhhh kak Ita kok enak ya kak sakit tapi nikmat”katanya tak beraturan

“Anggi gawukmu nikmat banget Nggi aku suka banget deh shhhh…aakhhhh”kataku keenakan juga sambil bergerak turun naik diatas tubuh mulus Anggi

Gerakanku makin lama makin cepat hingga akhirnya.

“Kak Ita Anggi pipis lagi kakhh…shhh..aaahhhhh….ssshhhhhh..aahhh”teriakanya membuatku makincepat menggenjot tempiknya hingga akhirnya

“Akhhh sseeerrr…sseerrr.sseeerr…seerr”kali ini lebih banyak pejuh yang keluar dari tempik Anggi lalu aku mencabut kontolku yang belum keluar dan belum puas.Lalu aku menjilati tempik Anggi.Kulihat ditempiknya ada cairan putih dan ada darah yang meleleh tanda dia sudah tidak perawan lagi.Lalu aku menjilatinya sampai semua darah dan pejuh habis bersih dan aku telan semua.Rasanya enak,asin,gurih,amis darah bercampur jadi satu.

Kontolku masih kokoh tegang dan basah mengkilap oleh pejuh dan sedikit darah Anggi.

“Nggi sekarang kamu istirahat aja deh lihat giliran kak Ita”kataku

“Iya deh,Anggi juga lemes kok dan gawukku sedikit sakit”katanya sambil membelai tempiknya yang bentuknya berubah menjadi tebal dan tembem menggelembung karena sudah kumasukin kontol.Bentuknya jadi sedikit keluar bibir tempiknya.

“Sakit ya,tapi nikmat kan?”tanyaku

“Iya sakit tapi enak kaya gimana gitu”katanya sambil tersenyum.

Aku lalu mendekati Ita yang merabai tempiknya karena kegatalan sepertinya

“Ta sekarang giliran kamu”kataku sambil menelakupkan telapakku kepentil Ita lalu meremasnya.

“Sakit nggak sih nanti”tanyanya takut sakit

“Nggak deh,malah enaaak sekali”kataku

“Tuh tititku sudah tegang ingin dimasukin kegawukmu itu”kataku sambil meremas tempiknya.Ita lalu menutupkan pahanya agar aku tidak menggodanya lagi.

“Iya tapi pelan pelan aja yah”katanya

“Iya deh nikmatin aja kamu bakalan ketagihan”kataku lalu aku mendekati Ita dan menyodorkan kontolku kearahnya.

“Ta remasin,kocok dan kulumin dong tititku biar lebih ngaceng”kataku sambil memegang tangan Ita.Ita lalu memegang dan meremas kontolku yang sudah ngaceng basah.

“Teruushhh…Ta kocokin Taaa,enaaakhhhh”kataku menikmati remasan dan kocokan Ita pada kontolku.

“Taaa emutin dong kaya Anggi tadi”kataku sambil menarik kepala Ita kearah kontolku.Ita lalu membuka mulutnya dan menjilati lubang kontolku yang kemerah merahan.Rasanya seperti digesekin kekondom(kalau aku ml sama Siska pacarku yang ada dalam cerita Senandung Masa puber aku kadang memakai kondom biar aman,kadang Siska ngocokin kontolku yang mesih berkondom….Enaaaknya si Siska).Sekarang Ita ngulumin kontolku.Hanya 1/4nya kontolku yang masuk karena panjangnya kontolku.Mhhhh….slluuuuupp…cleeep suaranya bikin aku melayang.

“Taaaa nikamatnya,kamu lebih enakan dari Anggi emutan kamu”kataku melirik Anggi yang sedang merabai tempiknya yang membengkak merah dia meringis aja.Tiba tiba ada yang akan keluar dari kontolku.

“Shhh akhh teruushhh ttaaaa”kataku lalu…croot croot crot crot pejuhku menyembur dalam mulut Ita.

Ita menelan semua pejuhku karena dia tau kalau rasanya enak.Aku lalu bangun dari kursi dan menidurkan Ita kekursi.

“Ta sekarang kamu gantian yang rasain”kataku lalu aku mencium tempiknya lalu aku jilat bibir tempiknya(tempiknya putih bersih belum ada bulunya sama sekali dan berbau sedap cairan kewanitaanya).Aku menjilat,mencium,melumat sampai cairan Ita jadi habis semua.

“Akhhh shhhh…mhhhhh…shhhh…akhhh”rintihan Ita semakin indah.Setelah beberapa saat akhirnya dia sampai juga.

“Aaahhhh…aku pipis enakhhhh sekali…ssuuuurrr…suurrr..ssuuurrrrr”Ita menyemburkan pejuh panjang panjang sampai mengenai mukaku lalu aku menjilatinya sampai bersih serta meratakan pejuhnya dimukaku.

“Ukhhh enak sekali aku sampai lemas”katanya sambil berbaring terlentang.

“Gimana enakan?,sekarang kamu rasain kaya Anggi tadi yah”kataku sambil memegangi pentilnya yang mengeras dan mencuat tegang puting coklatnya.Lalu aku menaikin tubuh Ita yang telentang siap.

“Ta tahan dikit yah kalau perih”kataku sambil memegangi kontolku kerah tempiknya Ita

“Nggi bukain dong gawuk kak Ita”kataku pada Anggi lalu Anggi menarik tempik Ita kekanan dan kekiri membukanya.Terlihat bagian dalam tempik perawan Ita basah,merah muda dan berkedut kedut.Aku mendorong kontolku berkali kali tapi susah dan baru yang kelima kalinya aku berhasil,sepertinya tempi Ita malah lebih sempit dari punya Anggi.Sleeep….kepala kontolku baru masuk tapi Ita sudah teriak kesakitan.

“Ukhhh…periiihh…sakiiit banget”katanya sambil tangannya mencengkeram pinggangku agar tidak masuk lagi.Setelah Ita agak tenang aku kembali menekan kontolku masuk lagi…sleeep..”Akhhhh”teriak Ita.Setelah ½ lebih kontolku seperti menyentuh selaput tipisnya.

“Kamu muncul lagi yah,ntar kamu aku robek”kataku dalam hati alu aku dengan tiba tiba menekan kontolku sekuat tenaga.

“Slup…Brett akhhhh sakiiit”teriak ita mencengkeram pinggangku kuat kuat.Aku diam aja sambil menikmati jepitan dinding tempik ita yang kuat seperti mau menghancurkan kontol tegangku.Setelah nafas Ita agak teratur aku kembali menaik turunkan kontolku mengobok obok tempik perawan Ita.

“Akhhh shhhh sakiiit pelan pelan dong periiih nih”teriaknya tapi aku tidak peduli.

“Aku kenthu kamu Ta biar tempikmu perih”kataku dalam hati kegemesan

“Sleep…sleep…cleep…cleeep”genjotanku naik turun makin lama makin cepat

“Akhhh…shhhh….akhhhh sakiit”teriak Ita kesakitan tapi pinggangnya malah bergerak kekanan dan kekiri.Lama lama teriakannya berubah menjadi desahan nikmat.

“Shhh..akhhhh…skhhh…akhhh enak bangethh siih kalau gini terus Ita mau dong”katanya sambil menekan pinggulku.

“Akhhh taaa gawukmu sempit nikmat banget taaa”kataku sambil menggenjot tempiknya yang lama lama menjadi lancar nggak seret lagi dan basah oleh cairan kenikmatannya.

“Sleep…sleepp..cluup…cluup”irama kanthuku membuat Anggi masturbasi dengan memasukkan dua jari mungilnya ketempiknya yang sekarang telah membesar itu

“Kak Ita,Anggi gateeel”kata Anggi sambil mengeluar masukkan jarinya secara cepat

Aku agak bosan dengan posisi itu lalu mencabut kontolku dari tempik Ita.

“Kenapa dicabut sih gatel nih”kata Ita sambil menarik kontolku agar masuk kembali

“Bentar Ta kita ganti posisi”kataku lalu menunggingkan Ita

“Nah kamu terus gini aja ntar kamu lebih enak lagi”kataku sambil mendorong kontolku ketempiknya.Ternyata kontolku masih saja kesulitan masuknya karena tempiknya memeng sempit sekali.Bleeeeeesss….kontolku masuk pelan pelan.

“Akhhhh teruushh masukin dong lagi”katanya.Aku lalu memaju mundurkan pantatku secepatnya biar Ita kesakitan(tujuanku agar aku mendapat variasi “Sleep…sleep.sleep…sleep…cplok…cplok…cplok”suara selakanganku menabrak pantat bulat Ita

“Akhhh…shhhh….akhhh terus dong enak nih”katanya.Lama lama aku sudah merasakan akan keluar sesuatu dari kontolku dan Ita sepertinya juga begitu

“Akhh aku mau pipis lagi”katanya

“Aku juga Ta kita sama sama yuuuk”ajakku lalu aku memeluknya erat erat karena biar semua pejuhku masuk dalam rahim Ita

“Crott…croot…croot..suurrr…surr..suurr”kami sama sama memuntahkan pejuh kami.Aku memeluk Ita erat sekali hingga kontolku mengecil dalam tempiknya.Rasanya enaak sekali melebihi Siska dulu pertama aku kenthu.

Kami sama sama lelah,karena udah panas udaranya kami segera masuk kerumah Ita.Ita dan Anggi hanya membawa pakaian renangnya dan tidak memakainya karena malas.Kami masuk kedalam dan saat sampai di dapur kami kepergok mbak Asih yang lagi duduk membaca majalah Aneka.

“Ehh kalian sedang renang ya”katanya sambil memandangi kontolku yang bebas terlihat olehnya

“Iya mbak(aku kalau memanggilnya mbak)kami berenang dikolam tadi”kataku

“kok pakaian renang dik Ita dan dik Anggi dilepas”katanya lagi

“Kami tadi main ayah dan ibu”kata Ita menyahut

“Ooooo kalian main ginian yah”kata Bi Asih sambil mengeluar masukkan jarinya kedalam ibu jari dan telunjuknya yang dikaitkannya.

“Iya mbak Ehhh…kami”kataku gugup

“Kenapa sih mbak nggak diajak,mbak kan mau ikutan”kata mbak Asih sambil mendekatiku dan merabai kontolku otomatis kontolku ngaceng lagi

“Tadi enak nggak dik?”tanya mbak Asih

“Enaak banget mbak”kata Anggi

“Tapi kok periih banget ya mbak?”kata Ita

“Tapi enak kan”kataku membiarkan tangan mbak Asih bermain dikontolku yang sudah ngaceng lagi

“mbak kalau mau ikutan dikamar Ita aja tapi berdua aja yah kami kecapaian”kata Ita lalu kami masuk kekamar Ita.Saat itu mbak Asih memakai rok kolor hitam atas lutut atasannya memakai kaos oblong ketat tipis menampakkan Bhnya yang berukuran 36C berwarna pink(aku tau ukurannya setelah aku kenthu dengan bi Asih,bahkan aku menyimpannya untuk kenang kenangan bila aku ingin kenthu dengannya atau bila aku ngocok sendiri).

Setelah dikamar Ita aku mengunci kamar hingga didalam kamar hanya ada aku dan mbak Asih sedang Ita dan Anggi nggak ikut karena kecapaian katanya.

“uh besarnya kontolmu Ndra mbak jadi ingin rasain”katanya sambil menggerakkannya naik turun.

“Shhhh mbak enak mbak kocokanmu”kataku sambil merabai pentil mbak Asih yang masih memakai pakaiannya.Lalu aku mengangkat kaos mbak Asih keatas dan melapasnya hingga terlihatlah Bh pink mbak Asih yang kelihatan sexy.

“Mbak Bhnya lepasin ya,Indra pingin lihat susumu ini”kataku sambil meraba susunya yang kencang montok dan menantang.Aku memang sudah lama ingin mengenthu mbak Asih tetapi aku nggak enak mengajak dan baru sekarang

“Iya Ndra susuku juga ingin kamu lumatin”katanya tetap remesin kontolku.Bhnya aku epas dan aku taruh diranjangnya Ita.Sekarang Bhnya lepas dan mbak Asih telanjang dada.

Pentilnya besar,montok dan putingnya merah mencuat keatas membuat mataku melotot tak puas memandang

“Mbak indah banget mbak”kataku lalu meremasnya kegemasan

“Mhhh akhhh terus remes Ndra susu mbak As gatel”katanya lalu aku mencium bibirnya dan mbak Asih membalas ciumanku serta melumat bibirku lalu kami bermain lidah(ludah mbak Asih rasanya manis banget nggak kalah sama Ita dan Anggi)sambil tetep remasin susunya.Setelah puas ciuman aku menurunkan ciumanku kelehernya dan menggigiti lehernya sampai memerah lalu turun sampai kepentilnya.Disana aku melumat susunya lalu lama lama aku melumat putingnya yang mencuat indah.

“Mhhh yahh Ndra teruus sayang”katanya sambil meremas belakang kepalaku

Aku melumat pentil mbak Asih kiri kanan gantian,bila aku lumat kiri tanganku meremas yang kanan tapi bila aku lumat yang kanan tanganku meremas yang kiri.

Aku lalu menarik rok kolor mbak Asih kebawah sampai lepas hingga tempik mbak Asih telihat bebas.Ternyata mbak Asih nggak pakai celana dalam pantesan tadi duduknya didapur kakinya ditutupin handuk.Tempik mbak Asih menggunduk tebal dengan jembut lebat menghiasi bukit tempiknya.

Aku langsung memandang keindahan hutan mbak Asih tak berkedip.Mbak Asih yang masih muda(boleh dibilang remaja)mirip cewek cina karena putihnya mbak Asih,susunya putih montok dengan puting merah mencuat sedangkan tempiknya tebal membukit dengan bulu jembut yang rimbun idah pasti semua cowok akan langsung onani bila melihatnya telanjang.

“Udah Ndra kok dipandang terus”katanya mengaitkan pahanya dan duduk ditepi ranjang.Aku hanya senyum saja lalu mendorong mbak Asih telentang lalu menjilat tempiknya yang sudah sangat basah dan berbau enak.Jilatanku naik turun terus melumat lumat hingga mbak Asih kelojotan keenakan.

“Akhh Ndraa kamu nakal sayang,teruuusshhhh”katanya sambil meremas remas bantal.Aku terus saja mengerjai tempiknya sampai mbak Asih mengangkat kepalaku dan berkata

“Udah Ndra masukin aja kontol kamu itu aku sudah ingin rasain”katanya sambil mengangkangkan paha mulusnya lalu aku menaiki tubtuhnya dan mengarahkan kontolku ketempik rimbunnya.Ternyata susah banget hingga 4 kali usaha bru masuk.Slleep kepala kontolku baru masuk.

“Akshhh pelan pelan yah Ndra”kata mbak Asih lalu aku menekan lagi pantatku masuk hingga 3/4nya kontolku seperti menekan sesuatu selaput.

Ternyata mbak Asih masih perawan.

“Mbak asih perawan ya?”tanyaku

“Iya,mbak baru main ini”katanya

“Nggak apa apa mbak aku mengambil perawan mbak?”kataku

“Nggak apa apa kok,malah mbak senang bisa ngasih kepada orang yang mbak cintai”ternyata mbak asih suka padaku.Lalu aku menekan lagi pantatku hingga Bless….preet sleput itu telah sobek.

“Akh sakit Ndra terusin aja kok mbak nggak apa apa”katanya.Aku lalu mendiamkan kontolku didalam tempik mbak asih menikmati pijatan sexynya

“Shhh mbak makasih yah enak sekali,aku kapan kapan mau lagi”kataku meremasi pentilnya yang sudah keras.

“Iya sayang”katanya membelai bibirku sambil menitikka air matanya.Ternyata mbak Asih benar benar mencintaiku.Lalu aku menaik turunkan pantatku pelan pelan makin lama makin cepat.Dari seret sampai lancr keluar masuknya

“Sleep..sleepp..cleep..cleep….akhhhh….shhh…akhhh.. mbaakkk….enak…Indraa aku sayang kamu”teriakan kami sungguh indah.Kami tetap pada posisi itu hingga akhirnya mbak Asih mendorong tubuhku hingga kontolku terlepas dari tempiknya dan menyuruhku dibawah.

“Sayang kamu dibawah yah biar aku rasain diatas”katanya lalu dia menduduki kontolku yang basah mengkilat.Sleeeeepp kontolku masuk pelahan lahan.

“Aahh…”desahannya memulai gerakannya naik turun.Slee…cleep…cleep..seeepp irama kenthu kami yang indah.

Kami tak hentinya bergerak,mbak Asih naik turun sedang aku meremas remas pentilnya yang bergerak naik turun seirama gerakan pinggul sexynya hingga akhirnya…

“Mbak aku sampai…”kataku

“Ahhh aku juga sayang kita keluarin sama sama yuuukkkhhhh”teriaknya

Sleep..cleep..cleepp…akhhh…shhh..akhhh ..shhh lalu serrrr…serrrr…serrrrr kami sampai hampir bersama sama tapi aku hanya mengeluarkan pejuh sedikit banget karena sudah terkuras tadi.Mbak Asih lalu rebah diatas tubuhku kelelahan dan kontolku masih didalam tempiknya sampai mengecil lagi.

“Indra aku cinta kamu Ndra”katanya sambil menitikan air matanya diatas tubuhku

“Tapi aku sudah menjadi pacar Siska”kataku sambil menghapus air matanya

“Aku nggak peduli asal kamu juga sayang aku,kamu mau kan menyayangiku?”katanya lagi

“Iya sayang aku akan mencintai kamu walau kamu yang kedua”kataku memeluknya keharuan

“Ohh…Ndra aku sayang kamu dan aku nggak peduli walau kamu milik Siska yang penting aku memiliki kamu”kata cintanya tulus padaku

“Aku cinta kamu yang”sambil mencium bibirnya dari bawah tubuhnya aku berkata.Aku sungguh terharu sampai aku ikutan menangis(aku orangnya romantis dan sangat sentimen).Aku menurunkan tubuh indah sayangku yang kedua setelah aku kehabisan nafas keberatan.Lalu kami tertidur kelelahan dan aku memeluknya penuh kasih sayang karena aku diam diam juga menyayanginya.

Sejak saat itu aku resmi jadi pacarnya walau dia rela menjadi yang kedua setelah Siskaku.Aku juga sering menemui Ita dan Anggi sampai saat ini bila aku lagi gatel ingin kenthu atau ingin rasain air pejuhnya.Saat dia pulang sekolah sekolah dengan jalan aku membolos sekolah karena aku ingin kenthu dengannya dialam terbuka(aku suka berexperimen dengan sex).

Cerianya begini:

Saat aku tau kalau jam 11 siang Ita pulang dari SDnya aku langsung menunggunya digardu ronda dekat sekolahnya karena aku tau jalan itu satu satunya jalan bila dia pulang sekolah.saat dia sampai digardu aku langsung memanggilnya dan kebetulan dia jalan sendirian tidak sama temennya.

Dia kupanggil langsung saja kearahku karena tau aku yang memanggil.

“Ada apa sih,kamu bolos yah”katanya sambil senyum

“Iya nih kangen sama kamu yang”kataku

“Yuk jalan kesana yuk”kataku mengajaknya kearah persawahan(sekolahan Ita dekat persawahan yang luas)

“Yuk deh”katanya menggandeng tanganku mesra.

“Ita aku kangen kamu sama permainan kita”kataku memeluk pundaknya dari samping setelah mendapatkan tempat yang agak terlindung dan sepi.

“Yang bener aja deh”katanya memegang tanganku yang dipundaknya.

“Iya,sampe sampe aku bolos begini”kataku lalu tanganku yang satunya meraba kakinya hingga terus sampai kepahanya.

“Kamu nakal deh”katanya membiarka aku menyingkap rok merah seragamnya

“Kita main yuk”kataku lalu aku menciumnya dan dia membalas lumatanku pada mulutnya karena dia sudah terbiasa aku lumatin.Tanganku meremas pentilnya setelah aku menidurkannya dirumput yang tempatnya terhalang semak rimbun.Kami ciuman lama banget sampai mulutku basah oleh ludahnya.

lalu aku membuka kancing seragam putih SDnya dan melepasnya serta meletakakn disamping kami.Ita memakai kaos dalam putih dan aku segera mengangkatnya keatas hingga terlepas dan dia hanya tersenyum kepadaku tanganya mengelusi kontol tegangku yang sudah tadi dia keluarin dari celana panjangku(aku sengaja nggak pakai celana dalam karena aku sudah ada rencana) hingga tampak miniset putih yang masih menghalangi pentilnya.

“Kok kamu pakai miniset sih kmau nggak sexy dong”kataku menggodanya

“Aku malu kok teteku udah gede nih”katanya menutupi pentilnya yang terhalang miniset kecil putih.Aku lalu menaikkan minisetnya danmelepasnya dari tubuh kecilnya.

“Ta kamu pakai lagi dong kaos dalemu sama seragammu”kataku menyodorkan baju seragamnya

“Kok di pakai lagi?”katanya

“Pokoknya kamu pakai aja deh”kataku lalu dia memakai semuanya tanpa miniset putihnya.Setelah selesai aku melepaskan celana panjangku,mendekatinya dan memangkunya sehingga dia diatasku.Aku menyingkapkan rok merahnya keatas dan dia hanya diam saja meremasin kontolku yang mengacung keatas.Kusingkap roknya hingga terbuka sampai pangkal pahanya,terlihatlah celana dalam hijau ada bunga bunga kecil miliknya

“Ta aku lepasin yah”kataku sambil menarik cawet hijaunya kebawah dan Ita hanya mengangguk.Setelah lepas tangan kananku meraba raba tempiknya yang masih gundul itu naik turun sedang tangan kiriku masuk kedalam kaos dan seragam putihnya meremas susunya yang berukuran 32B itu

“Ahhhh kamu”desahnya mulai keenakan sambil mengocok kontol itemku.Kami bermain pegang pegangan hingga kami puas lalu aku menyuruhnya tidur dan aku menindihnya terbalik(posisi 69)lalu aku menjilati,mengulum serta mengerjai tempiknya hingga basah cairan kenikmatan dan dia mengemut kontolku hingga kami sama sama mengeluarkan pejuh.Setelah keluar aku menyruhnya bangun dan berdiri menungging.

Aku lalu menyingkap rok merahnya keatas sampai pantat dan tempiknya mengintip serta mendekatkan konotlku siap aku masukkan.Sleeeeeeppp kontolku masuk dengan mudah karena Ita sudah sering aku kenthuin.

“Ta enak nggak?”kataku mendiamkan kontolku didalam tempiknya dan memegangi pinggang rampingnya

“Ahhhh Ndra kontolmu nakal sekali”katanya sambil nungging dan pegangan pada pohon kelapa.Aku lalu mulai memaju mundurkan pantatku agar kontolku keluar masuk tempik Ita.Gerakanku mulanya lambat tapi lama lama mulai cepat dan lebih cepat.

“Shhhh….akkhhhh…mhhhh akhhhh…akhhhh nikmaaat”teriak Ita

“Taa enak,nikmat taaa”teriakku tertahan.Clep..clep…sleep…sleep irama monoton kenthu kami tapi indah.

Aku mulai bosan dengan posisi nungging lalu aku mencabut kontolku dari tempiknya.

“Ta sini aku gendong”kataku lalu menaikkan tubuh Ita dan mengarahkan kontolku lagi kedalam tempiknya.Sleeepp kontolku masuk dengan mantap

Aku berdiri telanjang dan Ita diatasku lalu bergoyang naik turun semakin lama semakin cepat sampai rok dan seragamnya kusut.Aku memeluknya dan bibirku berciuman dengannya saling melumat dan menjilat.

Hingga akhirnya aku akan sampai

“Taa aku pipis Taaa”teriaku lagi

“Ndraa aku juga Akhhhh…”desahnya tertahan lalu Serrr…serrrr.serrr….croottt…croottt…crroooottt kami sampai hampir bersamaan dan saling memeluk erat erat.Aku menyandarkan tubuhnya dipohon kelapa sampai beberapa saat kontolku juga didalam tempiknya.Air pejuh kami kebanyakan sampai meleleh keluar membasahi rok seragam Ita.Sungguh nikmat kenthu sambil sembunyi ditempat terbuka seperti ini.

Aku menurunkan Ita saat nafas kami kembali teratur dan mencabut kontolku dari tempiknya

“Uhhhh..ta nikmat ya tadi”kataku membelai rambut Ita yang kusut serta merapikannya

“Iya lain kali lagi yah Ndra”katanya.Aku memekai lagi celanaku dan mengambil miniset dan celana dalam hijau Ita serta menyimpannya

“Ta buat aku yah cawet dan Bh minimu”kataku sambil mengantongi pakaian dalamnya

“Buat apa?”tanyanya lalu tertawa kegelian

”Buat kenang kenangan aja”kataku

“Terus aku gimana nih”katanya sambil menyingkap roknya keatas memperlihatkan tempiknya yang tidak pakai celana dalam

“Nggak usah pakai dulu hingga kamu sampai rumah baru kamu ganti terus tetekmu itu kan agak tertutup,nggak kelihatan kok tetekmu”kataku membela belai pentilnya yang tertutup seregam dan kaos dalam.Kami lalu pulang dan berpisah dijalan karena aku pulang jam 2 siang dan saat itu baru jam setengah satu jadi aku tadi kenthu sama Ita selama 1 ½ jam lebih.Aku dijalan sepi menciumi celana dalam Ita dan minisetnya yang berbau tubuh serta keringatnya.Baunya kecut kecut segar tapi aku bener benar suka malah bila aku sedang terangsang dan tidak ada penyaluran aku lalu menjilat serta menyedot aroma wangi pakaian itu sambil mengocok kontolku sampai puas.

Aku juga pernah menemui Anggi secara sembunyi ketika Anggi membeli sesuatu diwarung sebelah rumahku.Saat itu Anggi membeli rokok yang disuruh oleh papanya dan aku menemuinya serta menyuruhnya kembali menemuiku setelah dia mengembalikan rokok papanya.Setelah dia mengembalikan rokok papanya dia menemuiku lagi dan langsung aku ajak dia pergi kesawah deket rumahku yang tempatnya sepi.

“Kenapa ajak aku kemari sih?”tanyanya sambil tangannya menggandeng tananku

“Nggak kok,aku pingin main aja dengan kamu”kataku lalau aku memeluk pundaknya dan telapak tanganku langsung meraba susu kanannya karena posisiku ada dikirinya.Dia malah semakin memelukku erat karena dia memang suka aku remesin susu mininya

“Eh,remasin dong teteku…kan lama nggak kamu remesin”katanya centil lalu aku memasukkan tanganku kekaos dan kaos dalamnya yang longgar lalu mencari susu mini yang aku sukai.Aku meremas remas dengan lembut karena Anggi suka diremesin lembut.

Terasa sekali susu Anggi belum keras dan lembut karena belum ada rangsangan.

“Enak terusin yah”katanya lalu kami berjalan beriringan kegubuk yang agak tersembunyi.Setelah sampai aku segera mendudukan Anggi di tikar lusuh yang ada digubuk itu lalu aku membuka kancing kaosnya karena kaos Anggi memakai kancing didadanya.

“Nggi main lagi yuk,tititku gatel nih Nggi”kataku sambil menidurkannya dan menindih tubuh kecil Anggi setelah membuka kancing kaos Anggi

“Iya yuk aku juga sudah lama nggak main lagi sama kamu”katanya lalu tangan Anggi meraba kontolku yang mulai ngaceng sejak sampai digubuk tadi.Lalu aku melumat bibir Anggi dan dia membalasnya tak kalah ganas karena sudah sering aku lumatun bibir merahnya.Tanganku langsung meremas susunya yang mulai mengeras dan pentilnya mencuat tegang.Saat kami sedang ciuman aku menaikkan kaosnya sampai terlepas lalu kaos dalamnya sekalian hingga Anggi telanjang dada terlihat susunya mengeras dengan pentil coklat muda tegak mengacung menantang.Aku lalu melepaskan lumatanku pada bibir mungil Anggi dan mulai melumati pentil kirinya yang tegang mengacung sambil tangan kiriku meremas susu kanannya yang bebas.

“Aaahhh….ssshhhhh enaaak teruuss ya…”katanya sambil merabai kontolku yang ngaceng.Setelah agak lama aku mengerjai susunya secara bergantian lalu tanganku mulai melorotkan celana selutut ketat hitam Anggi hingga Anggi telanjang bulat karena Anggi tidak memakai celana dalam(biasanya Anggi memakai celana ketat itu sebagai ganti celana dalam).Tanganku segera menggosok gosok tempiknya yang mulai membasah pertanda Anggi sudah terangsang.Tempik Anggi sekarang kelihatan tebal dan dikanan kiri bibir tempiknya ada daging yang menyelaput tapi daging itu justru membuat enak jika disetubuhi.2 Jari tanganku aku masukkan kedalam lubang tempiknya lalu mengeluar masukkannya secara cepat seperti menyetubuhinya.

“Aahhh…shhhhh sakiiit jangan pakai jari dong”katanya sambil tangannya memegangi lenganku kesakitan.Aku tak peduli hingga tempiknya berdarah menganai jariku.Setelah sadar tempik Anggi berdarah aku menghentikan jariku dan melihat Anggi menangis sambil tiduran.

Aku segera saja naik ketubuh Anggi dan mengarahkan kontolku yang tegak mengacung acung kearah tempiknya yang merah merekah segar sekali kelihatannya.Sleeeepp..kontolku masuk perlahan lahan

“Ukhhh pelan pelan aja yah”katanya lalu aku mulai menggerakan pantatku maju mundur memompa tempiknya.

Terasa nikmat,licin,geli bercampur jadi satu menjadi sensasi setubuh anak anak yang membuat kami ketagihan.Kami bertahan pada posisi itu sampai kami sama sama melepaskan pejuh kami.

“Akhhh…Anggi samapi nih..serr…serr..serrrr…seerr”teiakan Anggi nyaring dan kurasa ada aliran hangat melumuri kontolku.Lalu aku merasa kontolku semakin mengeras dan ingin memuncratkan air surga.

“Nggiiiii….emut kontolku aku mau pipis sayang”kataku lalu mencabut kontolku dari tempiknya.Crroootttt….crrootttt….croottt lalu Anggi melumat ½ kontolku hingga pejuhku habis keluar.

“mhhh enak sekali pejuhmu”katanya sambil mengocok ngocok kontolku mencari sisa air pejuhku.

“Udah dong Nggi”kataku lalu memasukkan lagi kontolku ketempiknya dan memangku Anggi ditikar gubuk duduk berpangkuan karena kontolku belum juga melemas.

“Belum lemes ya”katanya lalu mengambil kaosnya menutupi daerah kemaluan kami yang masih menyatu.

“Kenapa ditutup,kan nggak ada orang”kataku memakaikan kaosku ketubuhnya.

“Biar nggak saru”katanya kegenitan.Kami tetap menyatukan kelamin kami hingga Anggi tertidur dalam pelukanku tapi kontolku nggak mau lemes juga akhirnya aku diam menikmati remesan remesan lembut tempik Anggi pada kontolku.

Kami juga sering main bersama,berdua atau bertiga.Kadang dirumah Ita kadang dirumahku kadang dirumah Siska pacar kesatuku.

Aku dan Siska juga sering main seks diluar ruangan karena kami juga menyukai petualangan yang seru.Kami main di sekolahan juga pernah.

Dulu Siska dan aku bolos jam pelajaran berdua lalu kami sembunyi dikamar mandi yang letaknya memang agak tersembunyi dan tertutup.Pada saat dikamar mandi aku memeluk Siska dari belakang dan memasukkan tanganku kebaju seragamnya lalu meremas remas susunya dari luar kaos dalamnya dan diluar Bh mini Siska setelah puas aku membuka 3 kancing atas baju seragam Siska lalu aku mengangkat kaos Siska dan membuka kancing Bhnya lalu talinya aku tarik kekanan dan kekiri melewati bahu dan tangannya kemudian melepasnya singkatnya susu Siska tertutup tetapi hanya seragam dan kaos dalamnya.Lalu tanyanku menurunkan semua celanaku hingga celana dalamku sekalian menampakkan kontolku yang tegang mengangguk angguk minta dimasukin.Kemudian aku menurunkan celana dalam merah Siska tanpa melepas rok Siska.

Kemudian aku mendekati Siska dari belakang dan mengarahkan kontolku dari belakang(kami sudah sama sama nafsu).Sleeeepp…blesss aku langsung memasukkan kontolku terburu buru karena sempit waktu membuat kesakitan Siska.

“Aduuh pelan pelan dong Ndra,Siska sakit nih”katanya agak merintih

“Sorry Sayang aku terlalu nafsu nih”kataku lalu tanganku menyambar susunya yang menggelantung indah dibalik seragam dan kaos dalamnya.

Lalu aku mulai memaju mundurkan pantatku sambil tanganku berpegangan pada susunya dan meremasnya.

“Shhhh…ahhhh…shhhh…Ndraaaa aku sayang kamuuuu”kata Siska setengah merintih kenikmatan

“Siskaaaa aku juga,tempikmu sempiitt…nikmat Kaaaa”teriaku mengiringi kenikmatanku pada kemaluan kami.Sleeep…bleess…cplok..cplok…cplok irama persetubuhan kami sungguh indah hingga aku ketagihan.Kami melakukan posisi nungging itu lama sekali hingga kami sama sama sampai hampir bersamaan.

“Shhh…ahhh Ndra Siska sampai nih”katanya sambil kepalanya mendongak kebelakang.

“Iya Siska sayang aku juga sampai nih,didalam yah yaaaang”kataku lalu menghunjamkan kontolku dalam dalam ditempik Siska.

Seerr…serr..serr…croot…croot…croot kami keluar hampir bersamaan lalu aku mencabut kontolku dari tempik Siska.

Kontolku terlihat basah dari air mani kami dan air kenikmatan Siska.

“Ugh…Ndra enaak banget ya”katanya sambil membenahi bajunya tetapi Siska tidak memakai kembali Bh dan celana dalamnya tetapi dia menyuruhku menyimpanya lalu aku menyimpanya disaku celanaku.

“Iya yang aku sampai ketagihan,omong omong kamu kok nggak pakai kembali celana dalammu dan Bhmu yang”kataku sambil memakai celanaku kembali.

“Nggak ah panas nih yang lagi pula aku malas lepas seragamku”katanya

Lalu kami duduk beristirahat ditepian sisi kamar mandi sambil menunggu jam pelajaran selesai sambil saling membelai kemaluan kami menikmati sisa kenikmatan yang tadi kami lalui.Setelah bel pelajaran kami masuk kekelas berdua kembali mengikuti pelajaran seperti biasa.Siska tidak banyak bergerak dari tempat duduknya karena dia tidak pakai celana dalam dan Bh dan aku segera menyimpan pakaian dalam Siska ketasku takut ketahuan.

Itulah petualangan seksku dengan cewek cewek kecil nan cantik yang membuatku ketagian.Dan kegiatan kami ini terus berlanjut sampai sekarang.
Thanks


Minggu, 29 Januari 2012

Junior Club

Salah seorang pembaca blog saya tertarik menuangkan pengalamannya ketika dia masih berada di Amerika Serikat. Dia memang bule, sudah cukup lama bekerja di Indonesia sehingga cukup fasih berbahasa Indonenesia. Awalnya kami chating bertukar pengalaman sampai akhirnya kami tidak puas dan bertemu langsung. Dia mempunyai kisah, yang katanya cukup menarik jika dipaparkan. Ia minta bantuan saya menuliskan ceritanya dalam bahasa Indonesia.
Ceritanya memang cukup seru, dan rasanya tidak mungkin terjadi di Indonesia. Kebudayaan barat yang demikian terbuka , sehingga kejadian yang dikisahkan itu tidak mungkin bisa terjadi di Indonesia.
Kepada para pembaca saya ingatkan agar tidak perlu membaca cerita ini, jika kurang menyukai masalah hubungan sex dalam keluarga dan melibatkan hubungan anak di bawah umur.
Oleh karena itu anda tidak perlu mencela kisah pembaca saya ini jika memang anda tidak bisa menerima kenyataan incest dan child sex.

Saya perkenalkan dulu pembaca saya yang berkisah ini adalah Jack Smith, pria di usia 40an menjelang 50 tahun. Seperti bule pada umumnya dia kelihatan cukup ganteng, badannya atletis dengan tinggi hampir 180 cm. Dia beristrikan Sue beda 2 tahun lebih muda, bekas teman kuliahnya dulu. Mereka memiliki 3 anak perempuan masing-masing Mindy (10 tahun), Polly (8 tahun) dan Suzi ( 5 tahun). Sebaiknya anda tidak usaha mengingat-ingat usia mereka, karena dalam cerita selanjutnya saya akan mencantumkan usia mereka lagi.
Cerita ini terjadi ketika mereka masih tinggal di negara bagian Indiana, AS, beberapa tahun yang lalu. Smith dan Sue adalah orang tua yang bekerja, Smith bekerja pada perusahaan asuransi dan Sue di perusahaan real estate.
Dia memulai bercerita. Terus terang kami bukan keluarga yang normal seperti pada umumnya yang terlihat di Indonesia maupun di Amerika. Kami punya kehidupan sex yang mungkin berlebihan jika dibandingkan dengan keluarga normal. Kehidupan sex saya dan Sue sangat bebas. Kami sering bergabung dalam pesta sesama teman kampus, minum-minum bahkan kami sampai telanjang dan saling melakukan hubungan sex. Saya pun penganut sex tukar pasangan. Bagi kami itu adalah variasi dari fantasi sex kami.
Namun sejak berumah tangga, apalagi sudah mulai punya momongan kehidupan itu kami hentikan. Mungkin bosan juga atau mungkin karena banyak waktu tersita untuk pekerjaan dan berkumpul bersama keluarga.
Di suatu hari di musim panas, ketika menjelang akhir pekan Sue mengemukakan gagasan yang menurutku agak menarik. Dia mengajak kami sekeluarga untuk menikmati liburan di nudist resort yang tidak jauh dari tempat tinggal kami. Sekitar 2 jam lah berkendara. Menurut Sue dia mendapat banyak cerita dari teman-temannya bahwa wisata di nudist resort sangat menyenangkan .
Seperti umumnya keluarga normal, aku juga sering memandikan anak-anak membantu Sue. Tetapi setelah mereka tumbuh besar mereka memilih untuk mandi sendiri dan mengenakan bajunya sendiri. Jadi saya tidak lagi melihat perkembangan tubuh mereka secara utuh sejak mereka bertambah besar.
Si sulung Mindy dalam usianya 10 tahun terlihat mulai tumbuh menjadi gadis remaja. Badannya terlihat mulai berkembang dengan pantatnya makin montok dan payudaranya mulai menyembul di balik bajunya. Sementara Polly dan Suzi masih seperti anak-anak seusia mereka yang belum berkembang lemak-lemak tubuhnya.
Sebelum aku menjawab keinginan Sue, aku jadi membayangkan bakal melihat anak-anakku telanjang. Kelihatannya suatu budaya keterbukaan yang menyenangkan. Aku akhirnya menyetujui dan ketika Sue mengumumkan kepada anak-anak, mereka pun sama sekali tidak keberatan.
Jumat pagi aku mengemasi barang-barang yang akan kami gunakan di kamp nudist. Anak-anak kelihatan riang sekali akan menikmati liburan. Aku bertanya dalam hati, apakah mereka tidak malu jika harus telanjang di area publik. Padahal mereka selama ini menyembunyikan tubuhnya dengan memilih untuk mandi dan berpakaian sendiri.
Aneh juga. Inilah antara lain yang mendorong aku untuk mencoba liburan nudis.
Sesampainya di pintu gerbang area nudis, kami disambut oleh seorang wanita berusia sekitar 40 -50 tahun. Dia berpakaian lengkap, menemui kami dan memberi sedikit briefing mengenai do and don’t di wilayah nudis. Meski berpakaian tapi saya bisa menginterpasikan bahwa dia menggendong susu sangat besar dan bokongnya gemuk. Setiap kali dia bergerak, susunya juga bergerak, gundal-gandul. Saya berkali-kali menatap pemandangan itu, sampai Sue menyikut saya dan memperingatkan agar jangan terlalu menatap begitu.
Dia menunjukkan tempat mobil kami diparkir. Kami mendapat penginapan di sebuah kabin yang lumayan luas, tetapi tidak ada kamar. Jadi ada 2 tempat tidur besar dalam kamar itu. Ada kamar mandi dan dapur kecil. Sekeluarnya kami dari kabin ini sudah diharuskan bugil.
Di sekitar tempat parkir sudah mulai terlihat lalu lalang orang telanjang dengan santainya. Aku sempat terpana melihat beberapa gadis cantik melintas dalam keadaan bugil. Sue meledek saya , agar saya jangan terlalu menatap gadis-gadis itu. Akibatnya bakal bisa membuat malu, karena ketika harus telanjang nanti penis saya berdiri. Saya pikir benar juga. Akhirnya saya berusaha menetralkan pikiran saya dan mulai membuka baju saya .
Aku lihat Sue malah lebih cepat bugil. Anak-anak juga melakukannya tanpa ragu. Saya malah paling belakangan berbugil.
Saya sempat terkesan oleh pertumbuhan anak-anak. Mindy terlihat mulai tumbuh, teteknya mulai membengkak dengan putting susu yang masih kecil, tetapi di kemaluannya belum ada jembut meski kelihatan lebih cembung . Polly rupanya juga mulai ada tanda-tanda akan tumbuh. Daerah seputar putingnya agak mencembung, tetapi memeknya masih seperti memek anak kecil. Kalau Suzi masih seperti anak-anak kecil, karena baik susunya maupun memeknya belum terlihat ada perkembangan.
Setelah kami semua bugil, bersama-sama menuju kolam renang . Di sana semua bugil, ada yang tua ada yang muda, gendut kurus, ada yang penisnya cukup besar, ada pula yang hanya kuncup kecil. Tapi mereka semua kelihatannya cuek. Aku sendiri cukup bangga dengan penisku yang jika menegang penuh bisa mencapai panjang 20 cm. Jadi meski dalam keadaan tidur, penampilannya tidak memalukan. Ini juga yang membuat saya tidak minder ketika Sue mengemukakan gagasan liburan di camp bugil.
Camp nudis cukup luas dengan kolam renang besar masing-masing di area terbuka dan area tertutup. Ada danau yang cukup jernih meskipun tidak terlalu luas. Fasilitas olahraga lumayan lengkap. Ada juga restoran. Semua petugas juga ikut telanjang.
Peraturan di camp itu antara lain adalah tidak boleh melakukan hubungan suami istri di tempat terbuka. Sebab di tempat itu banyak terdapat anak-anak yang masih di bawah umur. Saya pikir aturan ini cukup wajar, karena bugil, tidak berarti bebas ngentot.
Selain fasilitas yang saya sebutkan tadi juga ada semacam hutan yang cukup luas namun terpelihara. Disediakan jalan setapak dan beberapa tempat beristirahat di dalam hutan itu.
Seharian kami bersukaria menikmati berbagai fasilitas disitu. Dan yang paling menyenangkan kami bisa berjemur sehingga warna kulit kami menjadi lebih gelap dan merata.
Sambil berjemur saya menikmati pemandangan ketelanjangan yang lalu lalang. Benar juga kata Sue liburan di kamp nudis memang liburan yang total dan menyenangkan.
Anak-anak kelihatannya juga sangat menikmati. Mereka dengan mudah mendapat teman seusia mereka.
Saat malam tiba dan saat nya kami istirahat, aku tidur bersama Sue di satu ranjang, sedang anak-anak bergabung dalam satu ranjang yang cukup lebar. Ranjang kami hanya terpaut jarak kurang dari 1 meter.
Semua lampu dimatikan sehingga kabin jadi gelap gulita. Kami semua tidur dalam keadaan telanjang. Udara kebetulan cukup hangat sehingga tanpa selimutpun rasanya masih nyaman tidur tanpa busana.
Pada awal lampu dimatikan, kabin terasa gelap gulita. Saya tidak dapat melihat ke tempat tidur anak-anak. Saya rasa mereka pun tidak bisa melihat kami.
Seperti biasa, Sue yang nafsu sexnya cukup besar mulai menggerayangi penis saya. Penis sebesar anak kucing itu pelan-pelan mulai bangun . Saya bisikkan ke Sue bahwa ada anak-anak di sebelah. Dia menjawab bahwa dalam kegelapan tidak akan terlihat.
Dasar rangsangan mulai naik, sayapun jadi tidak perduli dan memang benar juga kata Sue bahwa aktifitas kami gak bakalan terlihat oleh anak-anak.
Sue mulai mengulum penis saya. Istriku ini boleh dibilang pantas mendapat gelar master dalam keahliannya mengulum. Aku jadi sangat terangsang sekali. Dalam keadaan itu terasa aku mulai bisa melihat remang-remang di dalam kabin, Setidaknya aku bisa melihat anak-anakku sedang tidur. Mereka berjajar, dari yang paling depan, Polly, Suzi dan Mindy di pinggir sana.
Sue rupanya makin hot, sehingga dia minta posisi 69. Sue berada di atas saya sehingga saya agak leluasa mejilati memeknya.
Penis saya sudah mendongkrak keras sekali dan saya bisa melihat seperti tiang jembatan menyangga mulut Sue yang keluar masuk.
Sue mengubah posisi, dia memasukkan penis saya ke dalam memeknya yang sudah berlendir. Sambil merebahkan tubuhnya dia mulai melakukan gerakan naik turun dan maju mundur. Sue adalah tipe cewek yang berisik jika melakukan hubungan. Desisan dan lenguhannya seperti tidak bisa dia kontrol. Aku jadi khawatir, karena ini akan mengusik anak-anak. Tapi kelihatannya Sue tidak peduli meski beberapa kali sudah kuingatkan.
Aku pun agak menurun kesadarannya karena memang memek Sue rasanya menjepit sekali. Sue makin hot menjelang dia mencapai orgasme dan akhirnya dia melenguh panjang. Untuk mengurangi suaranya aku terpaksa membekap mulutnya dengan mulutku. Tapi sebentar saja Sue melepaskan dan dia kembali melenguh.
Aku jadi ingat anak-anak, kulihat samar-samar Mindy memperhatikan permainan kami. Hal ini kubisikkan kepada Sue, tapi tampaknya dia tidak perduli. Dia malah meminta saya berada di atasnya untuk meneruskan permainan. Sayapun sudah merasa nikmat dan tanggung, saya mengikuti kemauannya dan mulai menggenjotnya dengan gerakan kasar. Sue malah makin berisik dengan mengucapkan fuck me harder berkali kali. Aku jadi terpancing melakukannya dengan gerakan cepat sampai akhirnya kami mencapai orgasme bersamaan.
Dalam keadaan puas mataku jadi kelihatan makin nyata melihat kabin sekeliling. Aku sempat menangkap Mindy berpaling dari kami. Ternyata penyesuaian mata sudah sempurna dalam kegelapan sehingga ruangan kabin tidak terasa gelap gulita lagi, tetapi sudah remang-remang.
Kami jatuh tertidur sampai pagi.
Ketika pagi hari kami bangun, anak-anak tidak terlihat canggung mereka terlihat tidak mengesankan tahu aktifitas kami malam itu. Aku sedikit tenang, karena mereka kembali berceloteh seperti bagaimana umumnya anak-anak.
Hari kedua, aku dan Sue setelah puas berenang kami berdua berkeinginan menjelajah hutan. Kelihatannya tempatnya nyaman. Kami cukup jauh berjalan sampai tidak lagi menemukan seorang pun. Sue mulai kumat lagi. Dia membujuk saya untuk melakukan permainan di alam bebas. Kami mencari tempat yang nyaman dan mulailah melakukan aktifitas saling merangsang sampai akhirnya melakukan hubungan di alam terbuka.
Rasanya memang rada lain dan ada rasa terlepas dari segala kekangan. Aku menangkap ada mata yang mengintai kami. Aku sebenarnya sejak awal sudah menangkap bayangan si pengintai. Tetapi dalam keadaan terangsang dan nikmat aku abaikan saja. Toh si pengintip akan tersiksa sendiri. Kelebatan si pengintip itu aku tangkap seperti sosok Mindy. Aku tertegun sejenak, tapi karena dia berlalu akhirnya aku abaikan saja.
Ketika hal itu kusampaikan ke Sue dia pun tidak terlalu menanggapi. Bahkan dia menuduhku salah melihat.
Malamnya di kabin aku dan Sue melakukan ritual lagi, dan Mindy kembali melihat aktifitas kami dari awal sampai akhir. Aku mulanya khawatir, tetapi karena Sue cuek saja, akupun jadi ikut cuek. Aku malah malam itu menangkap gerakan bahwa Mindy sepertinya melakukan masturbasi ketika kami sedang melakukan hubungan.
Minggu siang kami kembali ke rumah. Dalam perjalanan, entah angin apa Sue kumat lagi. Dia menarik tanganku agar mengobok-bok memeknya. Akhirnya dia kelojotan sendiri. Tapi itu tidak berakhir, Sue malah tidur dipangkuan saya dan berusaha membuka resleting. Batangku dikeluarkan dan dia mulai mengoral. Aku sambil menyetir tentu saja khawatir kegiatan kami diketahui anak-anak. Kulihat Polly dan Suzi tertidur di bangku kedua, sedang Mindy dibangku baris ketiga. Aku melihat di kaca spion dalam bahwa Mindy sepertinya kembali masturbasi.
Aku heran juga melihat kelakuan Sue yang tidak peduli kegiatan sexnya dilihat anak-anak. Dia selalu menampik bahwa mereka belum mengerti.
Kami akhirnya selama musim panas setiap minggu menghabiskan waktu di kamp nudis. Saya akui bahwa liburan di situ memang sangat menyenangkan. Selain itu aku mulai memperhatikan tubuh remaja-remaja abg yang baru tumbuh. Mereka kelihatan indah sekali dengan tetek kecil yang kenyal, putting kecil dan kadang ada jembut sedikit, atau malah kadang gundul. Ada yang susunya udah mulai cukup besar, tapi memeknya belum berjembut. Juga ada yang sebaliknya, jembutnya udah mulai banyak, tetapi susunya belum tumbuh sempurna membesar.
Sebelum ini aku sama sekali tidak tertarik dengan ABG, tetapi sejak Sue mengajak ke kamp nudis aku jadi berubah pikiran. Menurutku anak remaja yang baru tumbuh adalah bentuk yang terindah dari seorang wanita.
Satu hari kemudian setelah musim panas habis, aku melewati kamar Mindy. Dari pintu yang agak terbuka aku menangkap pemandangan dia tidur telanjang tidak tertutup selimut. Selangkangan Mindy tepat menghadap pintu. Aku sempat tertegun dan berlalu. Tetapi pikiranku jadi tergoda untuk melihat lebih dekat. Kebetulan suasana sepi, dimana anak-anak semua sudah tertidur, sementara Sue sudah mengorok dari tadi. Maklum memang sudah jam 2 malam.
Aku memutuskan berbalik kembali melihat pemandangan dari Mindy. Dadaku berdegub dan berkecamuk antara hal yang melarang dan yang mendorong rasa ingin tahu. Penisku pelan-pelan juga mulai mengeras.
Aku akhirnya menuruti rasa ingin tahu dan masuk ke kamar Mindy. Aku perhatikan dengan seksama mulai dari bagian dadanya sampai selangkangan
Aku memperhatikan dari dekat memek anak sulungku yang baru 10 menjelang ulang tahun ke sebelas bulan depan mulai ada sedikit rambut halus di sekitar gundukan mentulnya. Bibirnya gemuk dan belahannya rapat. Aku jadi penasaran ingin melihat lebih jauh. Pelan-pelan ku buka belahan memeknya. Terlihat di dalamnya merah dan lubangnya kecil sekali. Aku tidak yakin anak umur segitu bisa disetubuhi karena lubang vaginanya masih terlalu kecil.
Aku pun tergugah melihat susunya. Mindy kelihatannya masih pulas tertidur. Susunya memang mulai membengkak dengan pentil yang masih kecil. Aku jadi tergerak untuk sekedar menjilat pentil yang kecil itu. Pikiranku berkecamuk lagi bahwa ini adalah darah dagingku sendiri, dan perlakuan ini dapat memenjarakan aku cukup lama. Tapi rasa penasaran dan nafsu akhirnya mengalahkan semua peringatan itu.
Kujilat barang satu dua kali, Sensasinya memang luar biasa. Dari situ aku malah ingin lebih jauh, ingin menjilat memek Mindy. Pikiranku sudah tidak karuan antara melarang dan nafsu.
Aku lalu turun dan pelan-pelan lidahku mulai menyapu memek . Mungkin aku kurang kontrol karena kobaran nafsuku sampai akihrnya Mindy terbangun aku tidak menyadarinya. Aku baru terkaget ketika Mindy mengatakan, “ Aduh Pa enak sekali Pa terus pa.”
Meskipu aku kaget, tapi kata-kata anakku itu membuat aku makin gila. Aku mulai mengatur posisi yang lebih nyaman dan mulai lidahku menjelajahi bagian dalam memek anakku. Itilnya mulai menonjol dan menjadi sasaran jilatanku. Aku terus menjilatinya sampai akhirnya dia orgasme dengan mengejang.
Aku sudahi mengerjai anakku sendiri dan dengan berjingkat aku kembali ke kamar. Kontolku yang sudah keras membatu akhirnya aku salurkan ke Sue. Dia sih kapan saja dikerjai, ok-ok saja, meskipun di tengah kelelapan tidurnya.
Saya dengan Mindy kemudian sering melakukan, jika ada kesempatan. Bukan aku saja yang berkeinginan, tetapi Mindy juga sering mengajakku. Dia kelihatannya memang sangat menyukai memeknya aku jilati sampai dia orgasme. Dia pun kemudian mulai aku ajari untuk mengoral penisku. Mulutnya terlalu kecil untuk penisku yang besar ini, jadi dia tidak bisa melahapnya. Tapi dijilati dia lama-lama aku bisa ejakulasi juga.
Untungnya selama ini permainan ku bersama Mindy tidak pernah kepergok Sue dan Poly atau si kecil Suzi. Kami memang sangat berhati-hati, karena aku takut jika hal ini terungkap aku dalam bahaya besar.
Beberapa hari setelah ulang tahun yang ke 11 dalam satu kesempatan dimana Sue bekerja sampai larut malam dan kedua Polly dan Suzi sudah pulas, aku kembali mendatangi Mindy. Tampaknya dia pun sudah siap dengan kunjungan ku . Kami bercumbu sampai telanjang berdua. Kali ini aku menginginkan lebih dari sekedar mengoral dan dioral. Aku ingin mencoba menerobos memek kecil yang menggemaskan. Mindy pun mengaku ingin mencobanya, karena dia mengetahui dari cerita teman-temannya katanya rasanya nikmat sekali.
Aku terpaksa menggunakan bantuan jelly sebagai pelicin. Kaki Mindy sudah aku kangkangkan selebar mungkin lalu kepala kontolku aku arahkan ke lubang vaginanya. Aku tekan perlahan-lahan, terasa sulit sekali, meski hanya memasukkan kepala kontol. Aku tidak menyerah, berkali-kali aku dorong dan kulumuri dengan jelly agar makin licin. Aku minta Mindy agar relax sehingga lubangnya tidak menyempit. Mindy kemudian bisa bekerjasama. Perlahan-lahan kepala kontolku makin melesak ke dalam belahan vagina Mindy. Terlihat bahwa bibir memeknya meluber keluar seperti tidak mampu menampung desakan kepala penisku. Aku lalu melakukan gerakan perlahan-lahan maju mundur melancarkan jalan masuk kepala kontol. Sampai Mindy tidak merasa sakit aku mulai menekan lebih dalam lagi. Sampai batas topi baja, penisku sudah mentok. Ini mungkin selaput daranya menghalangi perjalanan masuk penisku. Aku mengarahkan Mindy agar menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan lagi. Demikian berulang-ulang. Aku merasa ada sedikit gerakan di dalam memeknya.
Pada satu kesempatan dia menarik nafas panjang aku tekan paksa penisku menorobos masuk memecah selaput dara. Mindy berteriak kesakitan, katanya memeknya perih. Dia minta aku mencabutnya. Aku menurutinya, tetapi dia tahan badanku karena ketika gerakan penisku keluar dia merasa sakit. Dia minta aku bertahan dulu.
Sementara itu, penisku terasa seperti kejepit pintu, saking ketatnya memek Mindy. Aku mulai dijalari gelombang orgasme sampai pada titik yang tidak aku mampu bendung lagi. Akhirnya meledaklah ejakulasi di dalam memek Mindy. Otomatis penisku berkedut-kedut di dalam memeknya. Akupun agak lepas kontrol dengan menekan penisku lebih dalam lagi. Penisku masuk separuh lebih sedikit.
Mindy menangis, tetapi hanya mengeluarkan air mata, karena katanya memeknya perih. Aku setelah sadar dan siuman dari orgasme merasa kasihan dan agak menyesal juga, memaksa kontolku yang kayak anak kucing ini menorobos perawan Mindy. Tapi sudah terlanjur, dan sekarang berada terbenam lebih dari separuh.
Memeknya penuh dengan cairan spermaku sampai akhirnya meluber bercampur darah, tetapi darahnya tidak terlalu banyak, sehingga spermaku agak berwarna merah muda.
Penisku mulai menyusut setelah muntah tadi. Aku pelan-pelan menarik keluar, sambil Mindy meringis.
Dia komplain karena katanya tidak terasa enak malah sakit. Aku jelaskan semua perempuan akan merasakan sakit pada pertama hubungan, apalagi Mindy masih belum cukup umur sebenarnya untuk melakukan hubungan seperti ini.
Aku segera membersihkan bekas mani yang tercecer di alas yang sengaja aku siapkan di bawah pantat Mindy. Aku takut kasurnya ternoda, dan ini bisa menjadikan Sue tahu jika aku menyetubuhi anak kandung kami.
Lebih dari seminggu Mindy tidak berminat bercumbu. Pada awalnya dia merasa perih jika berjalan dan jika buang air kecil. Tapi itu hanya beberapa jam saja . Keesokan paginya meski masih terasa perih, tetapi sudah tidak membuatnya jalannya aneh.
Mungkin 10 hari aku tidak menyambangi Mindy karena tidak sampai hati. Namun malam ini ketika aku lagi asyik nonton sepak bola sampai larut malam, dan Sue sudah pulas, Mindy mendatangiku. Dia terus terang minta aku mencumbuinya.
Aku mana mungkin bisa menolak, apalagi Sue sudah 3 hari ini memeknya muntah darah. Kuikuti tarikan tangannya menunju kamar remaja Mindy.
Aku dan Mindy segera tenggelam dalam cumbuan berat dan dia sudah 2 kali mencapai orgasme berkat jilatanku.
Mindy berinisiatif ingin mencoba lagi merasakan kontolku dalam memeknya. Aku turuti kemauannya karena aku memang ingin juga.
Penerobosan masuk memeknya masih susah dan masih memerlukan jelly. Namun prosesnya tidak sesulit kala pertama dulu. Kepala kontol mulai melesak dan pelan-pelan aku dorong penisku terus masuk. Mindy masih meringis, tapi katanya tidak terlalu sakit. Aku melakukan gerakan memompa perlahan-lahan untuk membuka jalan. Gerakan maju mundur penisku mulai lancar dan Mindi tidak merasa sakit lagi. Aku perlahan lahan lebih memperdalam hunjaman penisku. Luar biasa, batang penisku yang 20 cm bisa tengelam semuanya. Ini tentu tidak aku duga. Aku semula hanya berniat main setengah tiang, tapi karena penasaran aku coba mendorong terus, dan nyatanya bisa.
Luar biasa ketatnya, penisku seperti diremas memek Mindy. Gerakan maju mundur memang tidak seleluasa ketika penisku masuk ke vagina Sue, tapi ini rasanya berbeda, karena lubang yang sangat sempit dan anehnya muat.
Gerakanku pelan sekali. Mindy mengatakan penisku terasa sampai diperutnya. Awalnya memang aku sangat mengontrol gerakan hati-hati. Tetapi setelah gesekan makin lancar dan gelombang kenikmatan sudah mulai menjalar, aku makin mempercepat gerakan. Mindy melolong-lolong, aku gak tau dia merasa nikmat atau mengekspresikan apa suaranya itu. Aku mempercepat gerakanku sampai akhirnya muncratlah sperma yang sudah 3 hari tertahan. Jumlahnya banyak sekali.
Aku sengaja tidak langsung mencabutnya tetapi tetap membiarkannya terbenam. Sampai semua tuntas keluar. Aku beristirahat sambil tetap berada di atas badan Mindy. Tentunya aku tidak sepenuhnya menindih badannya, aku tetap bertopang pada siku dan lututku.
Setelah rasa ngilu di kepala penisku hilang, iseng aja aku melakukan gerakan memompa. Penisku belum lemas benar masih agak tegang dan lobang vagina Mindy sudah licin oleh lumasan spermaku. Nikmat juga rasanya vagina yang ketat tapi licin sehingga terasa sensasi cengkeraman dan gesekan maju mundur. Penisku terasa nikmat oleh gerakan itu, sehingga setengah tegang dan kadang-kadang rada “kepenet”(sorry gak ada bahasa Indonesianya), penisku maju mundur.
Akibatnya tidak sampai melemas total, penisku sudah mulai menegang lagi. Memang tidak keras 100 persen, tetapi cukup kaku untuk bisa keluar masuk di vagina yang sempit. Aku makin semangat memompa dan kelihatannya Mindy merasakan kenikmatan. Mungkin Gspotnya terus tergesek sehingga dia makin merasa nikmat. Aku terus memompa sampai kemudian aku tidak sangka Mindy memelukku dan melingkarkan kedua kakinya kuat sekali. Aku merasa memeknya berdenyut.
Aku istirahat sebentar memberi waktu Mindy menikmati orgasmenya. Setelah dia siap kembali aku membalikkan posisi, sehingga dia berada diatasku. Mulanya dia bingung melakukan gerakan sampai sering penisku copot dari cengkeraman vaginanya. Tapi untungnya mudah untuk dimasukkan lagi. Mindy aku arahkan melakukan gerakan naik turun dan maju mundur sambil kadang-kadang melakukan gerakan memutar. Aku minta dia memindai gerakan mana yang dia rasakan nikmat lalu lakukanlah gerakan itu terus menerus sampai mencapai kenikmatan yang tinggi.
Mindy menemukan posisinya dan dia agresif sekali bergerak sampai akhirnya jatuh di pelukanku. Memeknya kembali berdenyut-denyut mencengkeram penisku.
Aku membalikkan posisi dengan aku menindihnya, Aku berkosentrasi agar bisa orgasme dan sekitar 10 menit kemudian terasa kenikmatan mulai menjalar dan pecahlah ejakulasiku untuk kedua kalinya di dalam memek Mindy.
Sejak saat itu setiap ada kesempatan Mindy selalu minta di sebadani. Mungkin sekitar 3 kali seminggu dia memintaku. Sejauh ini perbuatan kami tidak pernah ketahuan.
Suatu hari ketika aku sendirian di rumah, bel berdenting, tanda ada orang berkunjung ke rumah. Saat kubuka pintu “ Hi Mr Smith, ingat saya,” sapa gadis kecil sebaya Mindy.
Meski wajahnya tak asing, tapi saya lupa siapa gerangan gadis kecil ini sore-sore datang ke rumah. “Saya Vanessa Baldwin, tinggal tidak jauh dari sini, saya temannya Minddy dan sering bareng berangkat dan pulang sekolah,” katanya.
“Oh ya saya ingat, ada apa ya ?” tanya saya.
“Sekolah kami akan membeli seragam baru untuk grup drum band, jadi kami sedang mengumpukan dana dengan menjual permen ini, maukah anda membeli sambil membantu,” katanya.
Saya pada saat itu tidak punya uang tunai, jadi saya tawarkan apakah mau menerima cek. “ Ok lah kami bisa juga menerima cek,”
Aku segera masuk ke ruang kerja dan mengisi cek serta menandatanganinya. Cek itu segera aku serahkan ke Vanessa.
Vanessa memakai celana ketat selutut dan kaus yang ngatung sehingga pusarnya kelihatan. Yang menarik bukan pentil susunya dari tetek yang baru numbuh, tetapi di bagian kemaluan tercetak membelah mengikuti kontur kemaluannya, dan bagian pantatnya terekspos padat.
Vanessa pamit sambil sebelumya mengucapkan terimakasih. Dia melangkah menuju pagar dan sebelum keluar pagar dia kembali menolehku. Aku menagkap pandangan genit yang aneh. Ah abg sekarang memang genit-genit, pikirku.
Bayangan Vanessa menggangu pikiranku, dia genit dan cantik. Dari gerakan tubuhnya sepertinya dia juga bisa diajak main.
Sekembalinya Mindy dari sekolah saya panggil Minddy. Saya katakan tadi Vanessa datang. Mindy langsung menimpali, dia minta sumbangan untuk seragam drum band sekolah kan katanya. Aku mengiyakan. Gangguan di benakku akhirnya mendorong aku bertanya pada Minddy. “ Dia masih perawan, nggak,” tanyaku.
“Kenapa itu papa tanyakan,” tukas Minddy.
“Ah aku penasaran aja, “ jawabku sekenanya.
“Aku rasa dia sudah tidak perawan lagi,” jawab putri ku.
“Ah dari mana kamu tahu,” sergah ku kemudian.
“Dia sendiri kok yang ngomong ke aku,” kata Mindy.
“ Anak mana yang macarinya,” tanyaku.
“ Ah enggak kok, dia nggak punya pacar.
“Jadi ?” kataku penasaran.
“Ayahnya yang menjebolnya,” kata Mindy.
“Lho kok sampai sejauh itu kamu tahu, kamu sering ngrumpi ama dia ya,” tanyaku mendesak.
Vanessa ternyata karibnya Mindy.
“Jadi mereka kayak kita juga ya, “ kataku.
“Ya, bahkan kami sering bertukar cerita,” kata Minddy yang membuatku terkejut.
“Jadi kamu cerita mengenai hubungan kita,” tanya ku penuh kuatir.
“ Dia menceritakan semua yang dia lakukan, bahkan dia pernah main sama adik papanya. Jadi dia sudah main dengan 2 pria dewasa,” kata Mindy.
“Astaga, kamu berbahaya membuka rahasia kita,” kata ku penuh rasa khawatir.
“Jangan takut Pa kami merahasiakan kok,” kata Mindy.
“Siapa lagi yang tahu hubungan kita,” tanyaku.
“Nggak ada lagi, Cuma Vanessa,” katanya.
Minddy bercerita bahwa ketika dia menginap di Rumah Vanessa beberapa waktu lalu mereka saling bertukar cerita. Vanessa bahkan mengungkap bahwa ayahnya juga berminat dengan Mindy.
Ungkapan itu menimbulkan rasa cemburu dan kekuatiranku yang makin besar.
“Apakah kamu sempat main dengan ayahnya,” tanyaku.
“Tidak, dia tidak pernah menyentuhku.” Kata Mindy.
Aku agak tenang mendengar pengakuan Mindy, tetapi aku jadi harus lebih waspada menjaga Mindy dari kemungkinan disergap ayah Vanessa.
Belum lagi kekuatiranku sirna, suatu hari Mindy minta izin dari ku untuk menerima Vanessa menginap di rumah kami. Aku tentu saja tidak alasan untuk mengatakan tidak.
Malam itu Vanessa yang genit datang diantar ibunya, Jill kerumah. Jill di usia 40 an kelihatan semok dan seksi. Andaikan ada kesempatan aku juga mau mencicipi Jill. Ah angan-anganku terlalu jauh.
Setelah basa basi dengan istriku, akhirnya Jill meninggalkan Vanessa di rumah kami.
Minddy dan Vanessa lalu naik kekamarnya.
Aku jadi grogi juga berhadapan Vanessa, sebab membayangkan dia tahu bahwa aku sudah menyetubuhi Mindy. Tapi cuek ajalah, sebab dia juga sudah disantap dua pria dewasa, jadi sebenarnya Vanessa lebih parah.
Sue datang menemuiku dan mengatakan dia akan mengajak Polly dan Suzie jalan keluar kota menemui clientnya yang akan membeli villa di suatu resort. Letak resort itu lumayan jauh, jadi itung-itung sekalian jalan-jalan membawa dua anak itu. Sedang Mindy tidak diajak karena ada temannya menginap. Aku pulang mungkin akan larut malam, kata Sue.
Aku sih ok-ok saja, sebab Sue memang jam kerjanya tidak menentu dan ini biasa dia lakukan.
Sore itu aku bertiga dirumah.
Ketika aku sedang asiyik membaca majalah di kamar, tiba-tiba kedua gadis masuk ke kamarku. “ Mau apa anak-anak ini, batinku.
“Pa Vanessa naksir papa, apa papa mau menerimanya kami tidur bersama di sini, “ kata Mindy.
Aku yang sudah lama penasaran dengan Vanessa, apalagi mendengar ceritanya, tentunya tidak mungkin menolak permintaan Mindy.
“Ok sinilah kita tidur bertiga,” kataku.
Mulanya Vanessa menanyaiku sekitar camp nudis. Dia belum pernah kesana, dan tertarik suatu waktu ikut dengan keluarga kami berlibur ke sana.
Tapi dasar genit , Vanessa bicara vulgar. “Maaf yang Mister, Mindy cerita kalau Mr Pnya anda sangat besar, boleh saya lihat,” katanya yang mengejutkan aku.
Mindy malah mendorong aku untuk aku segera menunjukkan .
“Wah kalian sangat akrab ya sampai hal itu masuk dalam agenda cerita, “godaku.
Tanpa aba-aba, mindy menarik celana boxer ku, sehingga tinggal celana dalam.
Pada waktu itu, aku terus terang nervous juga, jadi senjataku masih terkulai lemas.
“Oh “ kata Vanesa.
“Matinya aja udah sebesar ini, hidupnya sebesar apa,” katanya sambil menutup mulutnya.
“Mr boleh saya sentuh Mr P anda,” tanyanya.
Aku tentu saja mempersilakan dan menunggu apa yang akanmereka kerjakan .
Tangan mungil Vanessa segera menggenggam penisku. Dia mengocok-ngocoknya, sehingga perlahan-lahan penisku bangkit.
Vanessa lalu minta izin untuk menciumnya. Tanpa aku sahut, dia sudah langsung melakukannya. Wah anak ini sudah sangat terlatih mengoral laki-laki. Dia berusaha membuka celana dalamku dan mengambil posisi diantara kedua kakiku.
Vanessa aktif sekali mengulum dan menjilati semua bagian kemaluanku. Bahkan, kedua kakiku diaangkatnya. Dia menjilati sekitar anusku. Ah untung aku tadi habis mandi, sehingga duburku bersih.
Aku menggeliat- keenakan dan geli juga. Mindy memperhatikan dengan seksama apa yang dilakukan Vanessa.
Batangku sudah mengeras sempurna, dan ini membuat Vanessa terperangah.
“Idih besar banget, aku belum pernah merasakan barang sebesar ini,” katanya sambil bangkit menelanjangi dirinya.
Vanessa lalu mengambil posisi 69, sehingga aku segera mengerti jika dia minta memeknya aku jilati.
Vanessa makin menjadi-jadi ketika memeknya aku jilati dia terlihat sangat terangsang sehingga kadang-kadang lupa mengulum penisku.
Soal menjilat boleh dibilang aku seharusnya sudah menyandang gelar master. Sebab menjilati memek anak di bawah umur begini tidaklah mudah. Vanessa berhasil mencapai orgasmenya hanya karena jilatan di memeknya.
“Aduh mr Smith anda pandai sekali menjilati memekku sampai aku keluar, papaku kalah deh rasanya,” kata Vanessa.
Dia lalu minta izin mencobai mr P ku yang katanya giant cock. Vanessa jongkok diatas kemaluanku meraih batangku lalu diarahkan ke lubang vaginanya yang terasa sudah banjir. Pelan-pelan dia rendahkan badannya sampai semuanya ambles. “ Oh penuh sekali, mr p mu nikmat sekali mr Smith,” kata Vansessa sambil melenguh dan merintih keenakan bergerak naik turun.
Aku pun menikmati memek anak dibawah umur yang relatif masih ketat dan sempit. Vanessa lebih ahli bergerak dibanding Mindy. Dia mulai bergerak cepat, aku tahu dia sudah mendekati orgasmenya, sedang aku rasanya masih jauh. Aku hanya memperhatikan tetek kecilnya yang masih kencang dengan putting yang kecil. Sementara bibir vaginanya seperti melebar paksa menerima hunjaman penisku.
Vanessa jatuh telungkup diatasku. Memeknya terasa berkedut, nafasnya memburu seperti habis berlari marathon.
“Tunggu Mr Smith saya masih penasaran, “katanya sambil telungkup di atasku.
Sambil telungkup diatasku dia mulai bergerak lagi memaju mundurkan memeknya di penisku. Dia terus-terusan memuji penisku memenuhi seluruh rongga memeknya dan ini menyebabkan rasa nikmat yang luar biasa. Tidak sampai 10 menit dia sudah kembali mencapai orgasme.
Akhirnya dia mengaku tidak punya tenaga lagi sehingga memintaku untuk berada diatasnya. Aku turuti dan aku memompanya. Kupeluk dia dan aku bangkit berdiri berstumpu dilutut. Kaki Vanessa melingkari pinggangku. Karena ukuran badan nya jauh lebih kecil dari ku, maka dengan mudah aku membopongnya . Tangannya melingkar ke leherku. Dia melonjak-lonjak di gendonganku. Aku terus bangkit berdiri membopongnya. Badannya kusandarkan ke dinding, aku lalu memompanya dengan gerakan yang cepat dan kasar. Dia melolong-lolong keenakan. Kalau bukan anak kecil aku nggak mungkin tahan begitu lama menggendong pasangan sexku.
Aku kemudian mulai merasakan bahwa ejakulasiku akan sampai . Kutekan dalam-dalam penisku ke vagina kecilnya sampai rasanya mentok dan aku semprotkan seluruh cairanku ke rongga vaginanya. “ Dia rupanya merasakan hangatnya spermaku jadi ikutan orgasme pula.
Kami lalu mencuci barang kami di kamar mandi dan kembali kekamar. Kulihat Mindy sudah telanjang pula. Aku berbaring didampingi dua mahluk kecil telanjang dikiri kananku.
Mindy mungkin penasaran ingin disetubuhi juga sehingga dia berjuang mengoralku. Dia mempraktekkan apa yang dilakukan Vanessa kepadaku seperti tadi. Perjuangannya dalam 10 menit mulai menunjukkan hasil. Penisku mulai mengeras lagi pelan-pelan. Belum sempurna benar pengerasannya Minddy sudah tidak sabar mau memasukkan ke vaginanya. Tentu saja susah masuk, karena masih melot-leot. Dia tidak hilang akal , penisku dikulum dan dikocoknya sampai akhirnya cukup keras untuk penetrasi. Mindy tidak mau menunggu lama karena dia segera melesakkan penisku ke dalam vaginanya.
Vanessa tidak mau kehilangan kesempatan dia segera mengangkang diatas mulutku aku tau bahwa dia minta di oral.
Kami bermain cukup lama di ronde keduaku, bahkan aku sempat menancapkan lagi penisku di vagina Vanessa. Mereka berganti-ganti diatasku setiap kali mendapat orgasmenya mereka bergantian menggenjotku.
Entah berapa kali mereka berganti ganti sampai akhirnya aku juga crot.
Setelah puas mereka berdua dengan bertelanjang sambil menjinjing pakaiannya kembali ke kamar. Aku membereskan tempat tidur agar ketika istriku datang tidak ada jejak aku bersex ria dengan dua makhluk kecil.
Istriku malam itu memang pulang agak larut. Aku terpaksa ikut membopong. Ibunya membopong Suzie dan aku membopong Polly. Mereka tertidur dalam perjalan pulang.
Pagi hari ketika aku bangun semua anak-anak sudah duduk sarapan di meja makan. Aku mengamati tidak ada yang ganjil, sehingga perbuatan kami tadi malam tidak terlihat dari kekikukan mereka, Mindy dan Vanessa. Aku tenang dan bergabung dengan mereka, sementara Sue sibuk menyiapkan menu sarapan pagi kami.
Aku kemudian memandang Polly, yang 2 bulan lagi akan merayakan ulang tahunnya yang ke 9. Anak ini juga kelihatan cantik dan centil. Aku selama ini luput memperhatikan dia. Kuingat-ingat ketika kami di camp nudis, badannya sudah siap berkembang. Paling tidak di sekitar aerolanya sudah melendung cukup cembung. Smith lalu bercerita kepada saya bahwa anak-anak bule memang lebih cepat tumbuh dibanding anak Asia. Smith bercerita bahwa teman-teman seusia Polly di kelas 4 SD sudah banyak yang teteknya cukup menyembul. Saya memahami cerita Smith.
Smith melanjutkan ceritanya. Polly tampaknya tinggal menunggu waktu. Jika Vanessa ingatannya benar, dia sudah diperawani ayahnya pada usia 9 tahun. Paling tidak Seperti Polly ini dia sudah diperawani. Aku rasanya belum tega untuk melakukannya. 2 cewek pra remaja yang kugarap sudah cukup memuaskan. Belum lagi Sue yang selalu minta jatah tiap malam.
Polly adalah tipe anak manja tapi centil. Tingginya sudah hampir sama dengan Mindy. Bedanya Polly masih terlihat datar, sementara Mindy sudah mulai berlekuk-lekuk.
Aku ingat pernah satu kali aku sedang bekerja di komputer. Tiba-tiba Polly duduk dipangkuanku. Aku tidak bisa menolaknya karena manjanya. Ibunya hanya mencibir saja melihat kelakuan si nomor 2 ini. Dia serta merta merebut mouse dan membuka internet. Aku pasrah saja . Dia malah kupeluk dari belakang, dan Polly mulai asyik entah buka fiendster atau facebook.
Aku mulai menggoda, “ anak papa udah mulai numbuh ya teteknya, sambil aku meraba lembut kausnya di bagian susu. “ Ah papa, jangan ditekan-tekan pa rasanya masih ngilu tau,” katanya manja.
Aku jadi urung mengekplor susunya. Tanganku lalu meraba pahanya dan terus merayap ke atas masuk dari bagian bawah roknya. Lha anak ini kok gak pake celana dalam, karena jariku langsung tertumbuk daging lembut bukit kemaluannya yang masih gundul.
Polly diam saja. Dia malah melebarkan kakinya seolah-olah memberi jalan kepada jariku untuk mempermainkan kemaluannya. Jari tengahku otomatis, mulai menekan belahan memeknya. Aku gosok-gosok, lama-lama terasa basah juga. Lubangnya kecil sekali. Jariku saja sulit dimasukkan. Dia tidak mau karena sakit katanya. Aku lalu melumuri jariku lalu mengusik-usik bagian clitorisnya. Polly menggelinjang-gelinjang ketika clitorisnya tersentuh.
Dia berhenti memainkan komputer, kepalanya disandarkan ke bahuku dan nafasnya memburu. Rupanya Polly sudah terangsang. Aku terus memainkan itilnya cukup lama. Dia akhirnya mengejang dan nafasnya makin memburu.
Sejak saat itu Polly sering menagih ku untuk memuaskannya. Kadang-kadang dia dengan manjanya minta aku memandikannya lalu dilanjutkan dengan memasturbasinya. Karena di kamar mandi aku pun lalu mandi bersama. Aku tidak dapat menahan nafsuku, sehingga jika mandi bersama Polly penisku jadi tegang. Polly sering mengocok-ngocok penisku dan kemudian belajar mengoral pula. Sebelumnya akulah yang mengoral dia. Posisinya dia duduk di closet lalu aku duduk dilantai. Aku menjilati vaginanya sampai dia terpuaskan.
Kami seringkali berlama-lama di kamar mandi, tetapi herannya kok tidak ada yang protes. Baik istri ku Sue maupun Mindy. Ah kupikir karena masih ada kamar mandi lain, jadi kalaupun ada hajat masih tidak ada hambatan.
Polly kemudian minta aku menemaninya tidur malam bercerita dan akhirnya dilanjutkan minta dioral. Meski istriku di rumah, dan Mindy juga ada, tetapi ketika aku dikamar Polly tidak pernah mereka masuk kamar Polly. Oleh karenanya aku tidak pernah mengunci kamar Polly kalau aku sedang beraksi.
Aku belum sampai hati untuk menerobos keperawanan Polly, tapi untuk tahap ini cukuplah sampai pada tingkat oral saja.
Aku sekarang makin sibuk melayani 3 wanita di rumahku, dua diantaranya bisa dientot sedang yang satu lagi masih menunggu waktu matang.
Satu hari ketika aku ditinggal sendirian dirumah, karena Sue dan 3 anaknya jalan-jlan ke mall, saya mendengar bel pintu ketika baru saja selesai mandi. Saya mengenakan celana dalam yang modelnya seperti celana renang. Bedanya kalau celana renang bahannya agak tebal, celana dalamku lebih tipis.
Dengan hanya bercelana dalam aku menemui siapa yang mencet bel. Ternyata gadis kecil. Usianya kutaksir antara 11 -12. Dia mengenalkan diri sebagai Cindy Pelham. Dia juga temannya Mindy dan kedatangananya untuk maksud minta sumbangan bagi acara di sekolahnya. Sumbangan itu melalui cara menjual tiket pertunjukan.
Aku dengan santai menemui gadis kecil itu dengan hanya bercelana dalam. Aku pikir ini lebih baik dibandingkan kehidupan di kamp nudis yang serba telanjang.
Cindy mengenakan leging ketat dan kaus tank top yang bawahnya gantung sehingga perutnya kelihatan. Ku katakan bahwa saya tidak punya uang tunai. “ Okay mister, kami juga menerima pembayaran cek,” katanya.
Baiklah kalau gitu masuk dulu lah biar saya tuliskan ceknya. Cindy mengikuti sampai ke meja kerja dimana aku akan menulis cek. Saya berpikir, anak ini kok nekat amat untuk menjual tiket, sampai ikut masuk ke ruang kerjaku. Sambil aku menulis di cek, rasanya siku kiriku menempel tepat di bagian kemaluannya. Aku jadi terpecah kosentrasiku mengenai apa yang akan aku tulis dengan apa yang kurasakan di siku kiriku .
Aku nekat saja memeluk pinggangnya lalu kuraih untuk duduk dipangkuanku sambil aku menulis cek. Aku memperlakukannya seperti anakku sendiri, karena anakku juga seusia dia. Eh dia nurut dan melemaskan badannya. Sialnya, atau untungnya ya, dia menduduki kemaluanku yang lagi mau berontak. Ditiban pantat gini dia malah makin berontak.
“Mister apa yang mengganjal keras di pantatku ini,” katanya.
“Ah itu gara-gara kamu batangku jadi mengeras.” Kataku.
Dia mengangkat sedikit bokongnya lalu tangannya meraih penisku dari luar celana dalam.
Anak ini nekat banget megang-megang penisku. “Lho makin keras mister,” katanya
Dia lalu bangkit memperhatikan apa yang dia duduki. Karena penisku ukuran panjang, maka topi helm dan sedikit dibawahnya nongol dari bagian atas celana dalamku.
“Eh dia ngintip mister, boleh gak saya genggam,” katanya.
Tanpa menunggu persetujuanku, tangannya sudah masuk ke dalam celana dalamku dan menggenggam batangku yang sudah makin keras.
Anak ini cari perkara, batinku.
“Mister kalau kamu suka kamu juga boleh menyentuh saya,” katanya.
Aku langsung membuka kaus tank topnya, sehingga menyembullah tetek mengkal yang cukup menggelembung. Teteknya lebih besar dari milik Mindy, bahkan pentilnya agak lebih besar sedikit. Berikutnya celananya juga aku pelorotkan termasuk celana dalamnya. Dia sekarang bugil di depanku.
“Ayo kita pindah jangan di sini, “ kataku sambil membopongnya ke kamarku.
Aku membaringkannya di ranjang dan segera melebarkan kakinya. Kemaluannya mulai ditumbuhi rambut halus. Aku segera melahapnya dan mulai menghisap itilnya. Cindy menggelinjang setiapkali itilnya tersentuh. Dia orgasme melalui jilatan itilnya.
Kini gantianaku minta dioral . Dia dengan cekatan segera mencengkeram penisku dan melahapnya. “ Ah ini tidak jauh lebih besar dari punya papaku,” katanya.
“Tapi abangku punya jauh lebih kecil,” sambungnya lagi tanpa kutanya.
Aku lalu membatin, bahwa ini satu lagi teman Mindy yang sudah digarap ayah kandungnya, dan mungkin juga oleh abangnya.
Cindy cukup lancar mengoralku. Bahkan barangku bisa cukup masuk ke dalam mulutunya sepanjang 3 inci. Aku jadi makin terangsang dan yang membuat aku tidak kuat menahan ejakulasi adalah karena dia menyedot kuat kuat ujung penisku sampai terasa air maniku seperti dipaksa keluar. Aku nembak di dalam mulutnya. Anehnya anak ini tidakmenghindar malah menelannya. Mulutnya jadi belepotan air sperma.
Dia masih terus menjilati dengan rajin seputar kemaluanku. Aku pasrah tidur telentang. Entah mengapa, penisku cepat kali bangun lagi, sehingga tanpa komando, Cindy langsung menduduki penisku. Tidak terlalu susah menjebloskan penisku ke vaginanya. Mungkin lobangnya sudah lancar karena sering dipakai. Aku merasa tidak seperti ngentot dengan anak di bawah, umur meski nyatanya yang kutindih baru berusia maksimal 12 tahun. Lubang vaginanya sudah demikian licin dan langsung bisa membenamkan 20 cm penisku. Dia mengaku di perawani ayahnya umur 8 tahun. Jadi sekarang dia sudah rutin dientot selama 4 tahun. Pantas saja penisku masuk tanpa halangan dan himpitan.
Aku jadi main cukup lama karena ini ronde keduaku dan memeknya yang kurang mencengkeram. Berbagai gaya kami bermain. Aku sempat pula membuat dia orgasme pada posisi dogie. Aku kurang memperhatikan orgasmenya yang lain, karena aku berkonsentrasi penuh agar aku bisa ejakulasi.
Aku pun akhirnya mencapai puncak kejayaan dengan memuntahkanlahar panas ke dalam memeknya.
Saat kami membersihkan diri, dia berceritabahwa di rumahnya sering ada pesta setiap hari sabtu setiap bulan sekali.
Dia pun bercerita yang agak mengejutkan aku. Menurut dia Mindy sering bercurhat kepadanya dulu bahwa dia sering melihatku berhubungan badan dengan Sue. Mindy menurut Cindy mengidolakan aku untuk menyetubuhinya.
Walah rahasia apa lagi yang aku punya di rumah ini. Banyak teman Mindy mengetahui tingkah laku di rumah ini. “ Mister sekali-kali datanglah bersama Mindy ke pesta di rumah kami,” kata Cindy sebelum dia pamit.
Aku hampiri Mindy ketika dia sedang asyik bertelepon dikamarnya. Melihatku datang, aku langsung tanyakan apakah dia mengenal,Cindy Pelham. “ Ya dia sahabatku, dia tadi datangkan Pa minta sumbangan,” katanya. Aku menjawab sambil mengangguk.
Aku lalu mengkonfirmasi mengenai cerita Cindy tentang curhatnya Mindy soal dia sering melihatku bersebadan dengan Sue. Mindy membenarkan, karena waktu itu dia tidak tahu harus cerita ke siapa. Sementara Cindy banyak bercerita mengenai kehidupan sex di keluarganya.
Mindy lalu dengan wajah sumringah menanyakan kepadaku, apakah dia mengundang pesta ke rumah Cindy malam minggu nanti. Aku membenarkan. Dengan nada cemas Mindy bertanya, apakah aku mau menghadiri pesta di rumah Cindy.
Aku kembali bertanya apa yang diketahui Mindy mengenai pesta di rumah Cindy. Menurut Mindy, pesta di rumah Cindy agak berbeda dengan yang di kamp nudis. Meski pesertanya sama-sama telanjang, tetapi di rumah Cindy bebas melakukan hubungan sex. “Banyak temen-temenku menghadiri pesta itu,” kata Mindy.
Terbayang di otakku perempuan pra remaja telanjang dan melakukan hubungan sex. Terus terang aku penasaran juga ingin mengalami. Paling tidak berjumpa dengan orang-orang tua yang kelakuannya sama seperti aku, memperawani anak kandungnya.
Aku lalu menyetujui akan menghadiri pesta itu. Aku minta Mindy mengkonfirmasikan ke Cindy. Mindy melonjak-lonjak kegirangan.
Tapi terus terang aku belum tahu bagaimana caranya menghindar dari istriku Sue, agar aku dan Mindy bisa lolos dari rumah untuk menghadiri pesta yang menurutku super gila.
Kalau gak salah aku ngomong soal mau hadir ke pesta itu hari Rabu. Hari kamis malam istriku memberitahuku bahwa dia akan membawa Polly dan Suzie menemui kliennya keluar kota. Kata dia Mindy mau diajak tetapi dia memilih mau dirumah saja. “ wah ini satu kebetulan, aku jadi tidak perlu susah payah mencari alasan untuk pergi bersama Mindy menghadiri pesta itu,” kataku membatin.
Singkatnya sampai pada hari sabtu, sekitar jam 3 sore Sue sudah pergi bersama kedua anaknya. Jam 5 aku pun berangkat bersama Mindy ke alamat tempat tinggal Cindy.
Alamat yang kami tuju berada di wilayah agak pinggir tetapi banyak perumahan eksklusif. Kediaman mereka dipagari oleh tembok yang cukup tinggi dan tanaman pohon yang rapat. Jalan masuknya agak menjorok jauh ke dalam. Di bagian depan aku menemukan gerbang tertutup dan ada TV monitor untuk berkomunikasi dengan orang yang di dalam.
“Hallo siapa ya,” muncul suara dan gambar seorang wantia yang saya taksir berumur 40 an,”
“Saya Jack Smith ayah Mindy, kami diundang untuk menghadiri pesta ini,” kata saya melalui mikofon di depan kamera cctv.
“ Oh Ayah Mindy, ya silahkan masuk dan ikuti jalan lalu pilih ke kanan jika menemukan simpangan seperti garpu, saya temui anda disana,” jawab wanita dalam monitor itu.
Pintu gerbang lalu terbuka otomatis, dan saya dengan rasa berdebar menjalankan mobil mengikuti jalan masuk .
Aku menemukan jalan yang dimaksud dan memarkir kendaraan di samping kendaraan lain yang sudah lebih dahulu datang.
Aku turun dari mobil dan celingak celinguk mencari jalan masuk. Tiba tiba terdengar , “ Hallo Jack dan Mindy apa kabar, selamat datang di rumah kami.” Sapa seorang wanita yang tiba-tiba muncul dari balik semak. Wajahnya seperti yang dimonitor tadi, tapi dia dalam keadaan bugil dan jembutnya dicukur licin. Teteknya besar, gundal gandul, wajahnya cakep tinggi sekitar 175 cm dan perut serta pinggangnya ramping.
Penisku langsung berontak di balik celana pendek melihat pemandangan asyik itu .
“Mindy buka aja bajunya dan tinggal di mobil dan sana bergabung dengan teman-temanmu di kolam renang,” kata Eloise Pelham.
“Dia gadis yang cantik dan tubuhnya bagus, “kata Eloise mengomentari tubuh telanjang Mindy.
Begitu Mindy berlalu aku juga segera menelanjangkan diri dengan penuh rasa percaya diri. Untungnya penisku bisa diajak kompromi. Dia tidak menegang, tetapi cukup mengembang meski posisinya menggantung. Jadi kelihatan cukup besar juga.
“Disana banyak anak seusia Mindy yang dapat anda kentot, tapi sebelumnya saya jelaskan beberapa aturan yang harus dipatuhi,” kata Eloise.
“ Kita adalah grup dari orang tua yang menganut paham bahwa sex adalah hal yang bebas dilakukan antara orang dewasa dengan anak-anak. Bagi kita hal itu tidaklah salah, sepanjang anak itu cukup matang dan tidak sampai mencederainya . Bagi anak-anak yang masih terlalu kecil, kami melarang mengentotinya .” kata Eloise memberi brifing.
“Cindy bercerita kepada saya bahwa anda mempunyai kontol yang sngat besar, jadi anda paham jika menyetubuhi anak yang masih terlalu kecil akan mengakibatkan sakit yang amat sangat bahkan memungkinkan dia terluka parah.,” kata Eloise.
Ah aku jadi malu perbuatanku dengan Cindy rupanya sudah sampai sini pula.
“Sekarang ada 12 gadis, yang paling muda berusia 9 tahun dan tertua 13 tahun. Beberapa yang lebih tua sudah berjembut dan sebagian teteknya sudah tumbuh . Mereka menyukai kegiatan seks, meski masih terbilang anak-anak. Saya menyarankan agar anda tidak mencoba anak yang paling kecil, karena kontol anda yang besar itu. Sebaiknya saya mengetes kontol anda malam ini sebelum pesta bubaran, “kata Eloise sambil tertawa.
“Setiap gadis kenal sex dari ayahnya dan mereka semua merasa itu adalah hal yang positif. “ kata Eloise.
“Masih ada beberapa aturan yang kalau salah satunya dilanggar anda harus keluar dan tidak ada kesempatan kedua serta tidak ada pengecualian. Apa masih tertarik untuk terus bergabung,” kata Eloise.
“ Eloise saya sudah ngentotin Cindy dan juga Mindy, sekarang menurut saya kamu membuat saya terangsang,” kataku.
“Ok” dia ketawa. “ Kita bisa tes nanti tetapi ada beberapa aturan lagi” kata dia
- Tidak boleh minum minuman beralkohol, obat terlarang atau merokok di dekat anak-anak.
- Tidak boleh memanggil nama belakang, kecuali yang bersangkutan mau dipanggil begitu
- Cewek punya hak menyukai atau tidak dan anda harus mematuhi jika dia tidak menginginkan anda.
- Tidak boleh anal sex, karena mereka masih terlalukecil untuk itu
- Tidak boleh menolak keinginan cewek-cewek itu jika mereka menginginkan anda.
- Bermain air, maksudnya kencing dibolehkan jika kedua belah pihak setuju, tetapi tidak boleh kencing di sembarang tempat. Lakukanlah di rerumputan.
- Tidak boleh mengambil foto
- Tidak boleh ada kencan pribadi dengan cewek-cewek, kecuali kedua orang tua mereka menyetujuinya. Soal hubungan anda dengan Mindy itu urusan anda.
- Jangan menceritakan mengenai klub ini. Ada komisi yang berhak menominasi anda untuk diterima di klub ini . Kalian masuk nominasi setelah Cindy merekomen kalian bergabung. Membocorkan informasi klub kita bisa mengakibatkan kita masuk penjara.
- Jagalah kesehatan sex anda jangan sampai membawa penyakit ke grup ini, kami mempunyai dokter yang selalu memeriksa kesehatan sex seluruh anggota. Semua cewek diharuskan mengkonsumsi pil anti hamil.
- “Ada pertanyaan ?” tanya Eloise.

“Anda tadi mengatakan ada yang menominasi kami, siapa dia yang merekomen kami bergabung, “ tanya saya.
“Anda nanti mengetahuinya, sejauh ini tidak boleh mengajukan pertanyaan pribadi. Malam ini anda statusnya adalah tamu, Untuk selanjutnya setiap member harus berkontribusi 500 dolar, Anda setuju ?” tanya Eloise.
“Setuju,” jawabku langsung.
“Satu pertanyaan , Ayah bisa saja ngentotin anaknya dan dapat menerima jika anak perempuannya dientot orang lain, tetapi bagaimana jika ibunya kemudian tidak setuju,” tanya saya.
“Pertanyaan yang bagus, Saya mulai melakukan hubungan sex dalam keluarga, dan ayah saya adalah pendiri klub ini . Saya mulai dientot pada umur 9 tahun . Saya yakin ini adalah pola khidupan yang cukup sehat.
Beberapa anggota juga mempunyai anak laki-laki . Saya memiliki anak laki-laki berusia 14 dan 16 tahun. Mereka pasti merasa tidak cukup hanya mengentotin seorang perempuan .”
Aku terus terang tidak puas dengan jawaban Eloise, tapi aku tidak mau mencecarnya dengan pertanyaanku, karena ini kurasa hanya akan membuang waktu.
Eloise lalu mengajak aku bergabung dengan yang lain. Dia mengatakan bahwa aku dan Mindy adalah tamu yang baru . Yang lainnya sudah beberapa kali menghadiri pesta ini .
Jika di kamp nudis menatap kemaluan lawan jenis tidak dianjurkan, tetapi disini hal itu dibebaskan. “Saya lihat anda sangat tertarik memandangi memekku dari sejak awal kita ketemu tadi, “ kata Eloise sambil tertawa.
“ Memang memekmu itu lucu gundul dan mentul,” kataku.
“ Emangnya belum pernah lihat memek cewek dewasa. Saya menyukai memek saya dalam keadaan gundul. Ayah saya pun setuju karena dia bisa melihat bibir dalam memek saya ketika kami ngentot. Saya akhirnya mematikan pertumbuhan jembut saya sejak saya umur 15. Jadi saya merasa seperti anak kecil, dan memek yang gundul gini adalah lebih indah, iya kan,” kata Eloise.
“Saya setuju dan memek anda yang mentul itu memang kelihatan erotik dan sangat menarik, dan itu membuat saya jadi terangsang “ kataku.
“Terimakasih atas pujiannya,” katanya sambil ketawa. “ Saya juga penasaran untuk menikmati kontol panjang itu malam ini, tetapi saya harus memperkenalkan anda kepada cewek-cewek dan sebaliknya. Simpan kekuatan anda untuk menghadapi gadis-gadis itu , Anda harus cukup perkasa , mari kita bergabung ke pesta, “ ajak Eloise.
Dia kemudian membimbing saya dan jalan didepan saya. Pantatnya yang motok bergetar ke kiri kanan mengikuti langkah, ini merupakan pandangan yang asyik.
Di kursi dekat kolam renang saya melihat lima orang seusia saya dengan potongan tubuh atletis dan 3 orang lainnya berada di dalam kolam renang .
Semua orang di situ bugil. Yang menarik adalah diseberang kolam renang saya melihat 7 cewek abg termasuk Mindy . Mereka semuanya masih gundul-gundul memeknya. Mereka mengelilingi meja di mana salah satu darinya duduk diatas meja sambil mengangkangkan kakinya dan memasukkan dildo keluar masuk memeknya. Para gadis lainnya cekikikan tertawa geli melihat temannya sedang asyik dengan dildo. Sementara itu kuperhatikan Mindy dan seorang temannya di sebelah memainkan memeknya dengan tangan.
Ketika saya terbengong-bengong menyaksikan pemandangan, tiba-tiba Eloise menarik tangan ku ke kumpulan laki-laki dan perempuan dewasa. “Sini saya perkenalkan dengan anggota yang lain, Ini Jack tamu kita mau jadi anggota, dia adalah ayah Mindy, gadis cantik berambut merah di seberang kolam renang sana,” kata Eloise.
“ Jack ini Frank suamiku dan dia adalah tuan rumah malam ini, Eloise memperkenalkan suaminya sambil tangannya menggapai penis nya lalu mengocoknya sebentar.
“Hi Saya Andy,” kata orang disebelahnya dan mengulurkan tangannya lalu dia memperkenalkan laki-laki disampingnya George. Yang lainnya memperkenalkan namanya Stan dan Allan. Saya melambaikan tangan ke kolam renang dan mereka adalah Dave, Tom dan Gene.
“Ini istriku, Belinda” George memperkenalkan seorang wanita cukup cantik rambut pirang yang duduk disampingnya, teteknya padat, langsing dan cukup cantik. Perhatian ku jatuh ke memek Belinda yang juga gundul. Posisi kakinya ngangkang dan kelihatannya dia habis ngentot, karena di vaginanya masih tersisa sperma meleleh.
“Saya Sandi,” gadis berusia sekitar 13 tahun maju memperkenalkan diri, tanpa ragu dia meraih penisku. “Saya putri Gene yang lagi di kolam renang itu. Inikah yang bakal menjadi kontol terbesar di club ini” kata Sandy .
“Kayaknya sih begitu, “ candaku membalas candanya
“Saya akan genap berusia 14 minggu depan, “ katanya sambil mengocok terus kontolku sampai akhirnya ngaceng sempurna.
“Saya ingin merasakan kontol terbesar ini sebagai hadiah ulang tahunku,” katanya.
Belinda mengatakan setelah Sandy mencapai umur 14 dia harus keluar dari klub ini dan bergabung dengan klub remaja yang rentang umurnya antara 14 – 18 tahun.
“Ini adalah pesta terakhir saya di klub ini , dan saya ingin mencoba yang terbaik, jadi saya ingin ngentot dengan anda, ayo dong,’ pinta Sandy.
Saya langsung meraih nonoknya dan memainkan jari saya keluar masuk di celah nonoknya.
Aku lalu menyarankan agar Sandy berbaring. Dia lalu berbaring di rerumputan. Dia anak saya kata seorang pria yang mendekat dan memperkenalkan dirinya Gere. “ Kalau dia minta dientot, artinya dia serius menginginkan anda, ayo lanjutkan, “ kata pria yang baru mendekat. Sebelum aku memulai pertempuran dengan Sandy aku mendengar suara anak-anak. “ Mami bolehkah saya melihat kontol besar. Aku menoleh dan melihat sumber suara itu. Dia adalah gadis kecil berambut coklat. Usianya kutaksir antara 10 sampai 11 tahun, telanjang . Saya perhatikan memeknya masih gundul dan mengkilat karena basah seperti sperma yang meleleh.
“Nah kamu malas amat membersihkan sperma di memekmu, Gretchen “ kata maminya sambil mengambil tissu dan melap bekas sperma yang meleleh di memeknya . “ Saya sudah katakan berkali-kali bersihkan sendiri nonokmu setiap kali habis ngentot.” Kata maminya.
Maaf ma, Gene tadi spermanya terlalu banyak menyemprot ke dalam memekku,” katanya.
“Apakah papa si Mindy akan ngentot Sandy,” kata Cewek yang memeknya baru dibersihkan tadi.
“Ayo Frank kita ngentot juga sambil melihat mereka ngentot,” kata Gretchen menarik suami Eloise. Padahal Eloise sedang mengoral Frank.
Frank meladeni keinginan Gretchen. Aku sampai miris melihat Frank memaksakan kontolnya menerobos masuk ke memek Gretchen yang kelihatannya gak bakal muat. Tapi nyatanya Gretchen malah bergerak liar dan memompa batang Frank keluar masuk memek kecilnya.
Aku asyik memompa Sandy dan dia kelihatan menikmati sekali kontol gedeku. Sedang asyik-asyiknya aku ngentotin datang seorang wanita dewasa dengan tetek yang sangat besar gondal gandul mendekatiku, dan berusaha memperkenalkan diri. Dia mengomentari gerakan Sandy mengatisipasi gerakanku. “Udahlah ma aku tau kok cara menikmati kontol besar ini, udahlah jangan ganggu aku dulu.” seru Sandy.
Kelihatanya si mama mencoba mengambil kesempatan untuk mencoba juga kontolku, tapi dicegah oleh anaknya.
Tiba-tiba Mindy mendekat dan berkomentar, “Enak Pa”
“ Kamu gimana “tanya saya.
“Saya belum pa,” katanya
Sementara itu seorang pria mendekat dibelakang Mindy.
“Mau main Mindy,” tanya pria itu.
“ Boleh pa, “ tanya Mindy kepadaku.
“Silakan saja kalau kamu suka,” jawabku.
Pria itu lalu mengambil posisi telentang dan mengarahkan Mindy agar main di atasnya. “ Silakan kamu masukkan kontol saya ke memekmu, sehingga kamu bisa menyesuaikan jika merasa apa yang kamu rasa nyaman,” kata pria itu kepada Mindy.
Mereka kemudian terlibat ngentot.
“Saya agak merasa galau juga dan cemburu ketika, George mengentot anak gadisku yang masih kecil.
Aku menyaksikan seorang pria yang belum pernah kutemui sekarang menggagahi anak ku. Di dekat kami kemudian banyak sekali orang ngentot. Aku memang kurang konsentrasi menggarah Sandy, tapi aku bisa merasakan bahwa selama permainan kami setidaknya Sandy sudah mendapat 3 kali orgasme.
Sandy akhirnya menyerah karena kecapaian. Kontolku dilepasnya. Sementara itu kontolku masih ngaceng berat.
Eloise segera mendekat ku dan langsung membimbing kontolku memasuki memeknya. Dia memompanya sebentar lalu menawarkan jika aku mau mencoba permainan air.
Aku masih bingung apa yang dia maksud. Dia lalu memberi pengarahan. Dia minta aku berbaring dan dia mengambil posisi di atasku. Sambil dia membenamkan kontolku di memeknya dia kemudian melepaskan hajatnya kencing sebanyak-banyaknya sementara kontolku masih berada di dalam memeknya. Dia tertawa senang.
“Sekarang giliran mu, kamu harus berada di atas ku dan cobalah kencingi aku ketika penismu berada di dalam memekku,” kata Eloise.
Aku tidak yakin bisa pipis sementara kontolku ngaceng begini. Aku lalu berhenti dan kosentrasi sebentar sambil merasakan air kecingku akan keluar. Aku melepaskan saja hajat pipisku dan menyemburlah air kencing masuk ke dalam memeknya sampai luber kemana-mana membasahi semua kemaluan Eloise.
Aku tertawa geli mengalami kejadian ini. Sensasinya memang luar biasa.
Akhirnya hari mulai gelap sementara aktifitas ngentot sudah mulai reda.
Kami menikmati santapan malam yang yang disajikan.
Selesai makan malam aktifitas ngentot berlanjut lagi dan aku melakukan dogie style dengan siapa saja aku lupa namanya bersanding dengan orang seusiaku yang juga mendogie entah siapa. Kami ngobrol sambil ngentot. Dia mengatakan, bahwa aku tidak perlu mengentot setiap gadis sampai aku ejakulasi. Jika gadis itu merasa sudah cukup puas aku bisa pindah menikmati gadis yang lain. Ini agar staminaku tidak terlalu terkuras, katanya. Aku pikir ada benernya juga. Aku lalu melakukan ngentot terhadap banyak gadis sampai aku lupa sudah berapa yang aku coblosin memeknya.
Sementara aku lagi asyik mengentot tiba-tiba ada memek di depanku yang minta dijilat, Aku tidak sempat melihat wajahnya, tetapi aku rasa ini memek si nyonya rumah.
Benar saja Eloise. Dia menanyakan berapa gadis yang sudah saya entot. Saya tidak ingat, tetapi mungkin 7 atau 8, sementara saya sudah ejakulasi 3 kali.
“Bagaimana apa seterusnya anda mau bergabung dengan klub kami,” tanya Eloise.
“ Ya tentu saja,” kataku cepat menyambut tawarannya.
“ Untuk itu anda harus mengajak istri, bergabung di sini, “ timpalnya lagi.
“Ah saya ragu apa dia mau menerima keadaan seperti ini,” kataku.
“Jangan terlalu mengkhawatirkan itu,” sambut suara yang kayanya aku kenal. Dan dengan segera aku melihat Sue ada di bawah sana.
Aku tentu saja terkejut. “ Gimana sih ini, kok bisa gini,” tanya ku.
Eloise dan Sue tertawa geli melihat aku terperanjat.
“Aku menunggu sampai Mindy sukup besar untuk bergabung di klub ini, “ kata Sue.
Menurut George, dokter di klub ini, perempuan setidaknya harus berumur 9 tahun. Pada umur segitu kelaminnya sudah cukup matang untuk menerima penis dewasa.
“Saya sudah lama menginginkan keluarga kita bergabung ke klub ini, sejak kita kawin dulu saya sudah berangan-angan bergabung di sini,” kata Sue.
Dia lalu menceritakan bahwa klub ini sudah lama berdiri. Sue bercerita bahwa dia diperawani ayahnya ketika dia masih 9 tahun, saat berlibur ke Swiss. Pada usia 10 tahun keluarga Sue bergabung ke klub ini.
Sue sesekali masih datang ke klub ini, bukan di bagian klub anak-anak, tetapi klub yang dewasa bersama ayahnya.
Klub ini memberi banyak pelajaran tentang sex, sehingga kelak Mindy memahami bagaimana berhubungan dengan laki-laki dan mencapai orgasmenya. “ Sayang kamu nggak marahkan saya selama ini menyembunyikan fakta ini,” kata Sue membujukku.
Dia mengatakan bahwa keluarga kami pada akhirnya akan bisa bergabung dengan klub ini.
Aku masih tidak mengerti dengan dia mengatakan keluarga kami.
“ Gini lho, Polly mungkin 3 tahun lagi siap kamu kentot, dan Suzie mungkin 6 tahun lagi,” kata Sue.
Jadi aku dan Sue bisa menjadi bagian grup ini untuk waktu yang cukup lama.
Aku jadi menerawang betapa Sue sudah bergabung di klub ini sejak dia masih 10 tahun. Dan sekarang dia menggambarkan bahwa kami bisa bergabung untuk waktu lama di klub ini. Ini artinya aku mempunyai banyak kesempatan mencicipi gadis-gadis muda dalam waktu yang cukup lama. Membayangkan itu, kontolku jadi keras lagi.
Sue menjelaskan meskipun Polly dan Suzie belum bisa dientot, tetapi klub ini memboleh kan mereka bergabung di sini. Pada usia 8 tahun kepada mereka mulai bisa diperkenalkan oral sex.
Hebatnya klub ini punya jaringan dengan klub-klub lain sedunia yang situasinya mirip.
Ketika liburan kami sekluarga menghabiskan waktu di klub semacam ini di Karibia. Ada sekitar 200 an keluarga berkumpul di sana. Ada sekitar 60 perempuan, 40 laki-laki yang semuanya dibawah usia 14 tahun. Peraturannya sederhana, semua harus telanjang, dan siapapun yang disukai dan menyukai boleh dientot.
Itu liburan kami tahun lalu. Bulan ini ini minggu depan Polly genap berusia 10 tahun. Kami merayakan di rumah dengan sederhana, tetapi kami masih punya pesta lain yang kami siapkan di tempat lain. Suzi kami titipkan ke seorang pengasuh yang juga anggota club. Sementara aku , Sue, Mindy dan Polly menginap di motel. Kami menyewa dua kamar yang mempunyai koneksi door. Sue dan Mindy membantu Polly untuk menikmati hubungan badan pertama kalinya. Kami berempat elanjang dan aku berhasil memerawani Polly. Kami malam itu main sepuas-puasnya. Semua kebagian, Sue, Mindy dan sebelum siang keesokan harinya aku sempat mengentoti Polly sekali lagi.
Polly kemudian kami gabungkan ke club untuk menikmati kontol-kontol lain. Sementara itu setelah Mindy beranjak remaja dia pindah ke klub remaja dengan rentang umur antara 14 – 18 tahun. Aku jadinya bergabung dalam dua klub dan aku jadi punya banyak sekali kesempatan mengentotin perempuan muda.
Sementara itu Suzi yang sudah berusia 8 tahun mulai kami perkenalkan orgi di rumah. Dia mulai aku oral dan ketika dia menginjak usia 10 tahun aku kembali memerawaninya dan untuk selanjutnya bergabung ke dalam klub untuk berbagi rasa dengan orang lain memek anak bungsuku. 

Thanks